Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Laga AS Vs Meksiko Tidak Akan Terpengaruh Tensi Terpilihnya Donald Trump

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 12 November 2016 | 07:15 WIB
Pelatih AS, Juergen Klinsmann (kanan), memberi instruksi pada pemainnya dalam laga perempat final Copa America Centenario melawan Ekuador di Seattle, Jumat (17/6/2016) pagi WIB.
JASON REDMOND/AFP
Pelatih AS, Juergen Klinsmann (kanan), memberi instruksi pada pemainnya dalam laga perempat final Copa America Centenario melawan Ekuador di Seattle, Jumat (17/6/2016) pagi WIB.

Pelatih tim nasional Amerika Serikat, Juergen Klinsmann, berharap laga kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Meksiko tidak akan terpengaruh oleh hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 8 November 2016 lalu. Pada pemilihan itu, Donald Trump memenanginya.

Dalam pemungutan suara yang dilaksanakan Senin (8/11/2016) waktu setempat, Donald Trump meraih 290 suara perwakilan (electoral vote) dari minimal 270.

Adapun sang rival dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, hanya mendulang 228 suara.

Hasil tersebut mengesahkan Trump yang diusung Partai Republik sebagai Presiden ke-45 AS. Dia menggantikan Barack Obama, yang menjabat sejak 2008.

Tim sepak bola AS dan Meksiko akan bertemu di laga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONCACAF di Stadion Columbus Crew, Columbus, Ohio, Jumat (12/11/2016) waktu setempat.

Klinsmann berharap pertandingan antara skuadnya dan El Tri, julukan Meksiko, tidak akan terpengaruh oleh tensi pasca-terpilihnya Trump.

"Sepak bola adalah olahraga yang menghubungkan manusia dan selalu ada kompetisi sehat di dalamnya. Rivalitas Amerika Serikat dan Meksiko sama menariknya dengan Jerman-Belanda atau Brasil-Argentina. AS selalu menghormati tim Meksiko dan pelatihnya. Laga ini akan menyatukan warga kedua negara," kata Klinsmann.

Baca Juga:

Seperti diketahui, Trump pernah mengatakan bahwa dia akan membangun tembok di perbatasan AS dan Meksiko untuk mencegah imigran Meksiko memasuki wilayah Amerika Serikat.

Kata-kata Trump tersebut menimbulkan kontroversi dan membuat Trump dianggap sebagai sosok rasialis.


Editor : Estu Santoso
Sumber : ESPN


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X