Dari sudut pandang Josep Guardiola, karakter khas Guendogan dapat menyempurnakan racikannya di lini sentral.
Pelatih Spanyol berusia 45 tahun itu punya tendensi memasang kombinasi gelandang dengan tiga karakter berbeda.
Mereka adalah seorang jangkar dengan tugas sebagai benteng dan pekerja kasar, si pembagi bola dengan kemampuan menyerang-bertahan seimbang, serta sosok kreatif penuh fantasi untuk menyokong serangan.
Brace on Saturday v #WestBrom
Brace on Tuesday v #Barcelona #ManCity Ilkay Gundogan. A man in fine form pic.twitter.com/dPpkh0Ijbd
— SuperiorBet (@SuperiorBetNG) November 2, 2016
Sewaktu di Barcelona, Pep mewujudkan komposisi itu dalam diri Sergio Busquets, Xavi, dan Andres Iniesta.
Adanya Guendogan membuat Guardiola dapat mereplika racikan tersebut di Manchester City. Secara khusus, peran jangkar Busquets diemban oleh Fernandinho.
15 - Total gol Ilkay Guendogan untuk Borussia Dortmund pada berbagai ajang selama 2011-2016. Ia mencetaknya dalam 179 pertandingan.
Guendogan bisa diidentifikasi sebagai si pembagi bola dengan skill menyerang-bertahan yang seimbang. Bukan kebetulan pula dirinya disebut sebagai versi modern dari Xavi.
Adapun peran kreator serangan dari lini kedua ala Iniesta mirip-mirip dengan tugas sejumlah pemain, seperti David Silva, Kevin de Bruyne, atau Raheem Sterling walau dengan takaran berbeda.
"Tipe permainan di City bersama Guardiola sangat cocok dengan saya. Situasi ini membuat saya sangat nyaman," kata Guendogan memuji ketepatan racikan Guardiola untuk dirinya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar