Kevin De Bruyne termasuk pemain Manchester City yang bersinar di bawah arahan Manajer Josep Guardiola. Gelandang berusia 25 tahun ini telah menorehkan dua gol plus enam assist dalam sepuluh penampilan sepanjang Premier League 2016/17.
Penulis: Wieta Rachmatia
Namun, catatan impresif tersebut tak mampu menjamin satu tempat bagi De Bruyne di tim nasional Belgia.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, masih menilai performa De Bruyne belum cukup maksimal agar bisa menjadi starter saat pasukannya menghadapi Estonia dalam duel Kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Minggu (13/11).
Sebagai catatan, De Bruyne terpaksa absen dalam partai kontra Bosnia-Herzegovina (7/10) dan Gibraltar (10/10) akibat cedera hamstring. Kala itu, perannya diambil alih Dries Mertens.
"Mungkin saat ini Kevin tengah melalui musim terbaik sepanjang kariernya. Kami tak sabar menunggu hingga dia benar-benar fit lagi," ujar Martinez seperti dilansir situs Daily Mail.
"Namun, Dries Mertens juga tampil sangat baik. Sepertinya, dia adalah pemain kami yang penampilannya paling impresif dalam beberapa partai terakhir. Dries dalam kondisi bagus dan kami harus bisa memanfaatkannya," ujar pelatih berkewarganegaraan Spanyol tersebut.
Siapa pun pilihan Martinez di lini tengah, Belgia tetap diunggulkan untuk bisa mengalahkan Estonia di depan publik sendiri. Tuan rumah punya rekor bagus atas sang rival.
Dalam empat pertemuan, Belgia sudah tiga kali mengalahkan Estonia. Saat ini, Belgia juga masih bertahan di puncak klasemen Grup H dengan mengumpulkan sembilan poin.
Kembalinya Kompany
Bukan hanya De Bruyne yang kembali dipanggil membela tim nasional Belgia. Bek veteran Vincent Kompany juga siap beraksi lagi bersama pasukan Setan Merah.
Cedera pangkal paha yang berkepanjangan membuat Kompany sudah sekitar satu tahun tidak merumput bersama skuat nasional Belgia.
Pemain berusia 30 tahun itu terakhir kali membela negaranya pada laga Kualifikasi Piala Eropa 2016 versus Israel pada 13 Oktober 2015. Walau diturunkan dalam partai melawan Estonia, Kompany tak akan langsung menyandang status sebagai kapten tim lagi.
"Kami harus pelan-pelan soal Vincent. Tentu saja dia ingin menjadi kapten dan semua orang ingin mendapatkan kehormatan mengenakan ban kapten di tim nasional," tutur Martinez.
"Namun, Eden Hazard menjalankan peran itu dengan sangat baik dan saya memilih mengutamakan kontinuitas. Saya menginginkan ada banyak pemimpin di dalam tim," katanya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar