Torino sedang bergairah. Akhir pekan kemarin, Si Banteng menang telak 5-1 atas Cagliari (6/11). Tifosi Torino melihat lagi aksi hebat dari trisula di lini depan: Adem Ljajic, Andrea Belotti, dan Iago Falque.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Rasanya sudah tidak bisa diragukan lagi tiga pemain ini harus menjadi pilihan utama pelatih Il Toro, Sinisa Mihajlovic, pada setiap pertandingan.
Faktanya, Torino tidak pernah gagal mencetak gol ketika Adem Ljajic, Andrea Belotti, dan Iago Falque bermain bareng sejak menit pertama.
Baca juga:
- Bravo: Barcelona Jauh Lebih Besar daripada Man City!
- Mengapa Arjen Robben Cuma Bermain Satu Babak?
- 4 Fakta Menarik dari Rekor Gol Terbaru Cristiano Ronaldo
I Granata bahkan sudah tiga kali berpesta gol ketika trisula ini mentas. Mereka baru rutin bermain bersama sejak menit pertama pada pekan ke-8.
"Kami punya kekuatan ofensif terbaik di liga dan bermain sepak bola cantik," begitu sesumbar Miha seperti dikutip dari Sky Sport Italia.
Trio Ljajic-Belotti-Falque sekarang sudah membukukan total 18 gol dan tujuh assist.
Kontribusi ketiganya berandil besar membawa Torino menjadi tim tertajam kedua di liga setelah Roma dengan sudah membukukan 27 gol.
Bagi Torino sendiri, catatan itu istimewa. Terakhir kali Torino mencetak minimal 27 gol dalam 12 partai pertama liga adalah di musim 1947-1948, yaitu pada era Il Grande Torino.
Ketika itu, tim super Torino sampai mengukir rekor mencetak 125 gol dalam satu musim kompetisi.
Dulu, Torino juga punya trisula pencetak gol andal, bahkan sampai dua set. Mereka adalah Valentino Mazzola-Guglielmo Gabetto-Romeo Menti dan Mazzola-Gabetto-Ezio Loik.
Ada pencapaian dari trisula Il Grande Torino yang belum bisa disamai oleh Ljajic-Belotti-Falque.
Baik Mazzola-Gabetto-Menti maupun Mazzola-Gabetto-Loik sempat berkali-kali merasakan pekan sempurna sebagai trisula, yaitu saat ketiganya sama-sama berhasil membukukan gol dalam sebuah pertandingan.
Mazzola-Gabetto-Menti tercatat melakukannya tiga kali sedangkan Mazzola-Gabetto-Loik empat kali.
Musim ini, Ljajic-Belotti-Falque belum pernah merasakan pekan sempurna seperti itu.
Sampai pekan ke-12, paling banyak hanya dua di antara mereka yang berhasil menjebol gawang lawan dalam sebuah pertandingan.
Kesempatan untuk mendapatkan pencapaian itu terbuka saat liga bergulir lagi pada 20 November.
Torino akan menghadapi Crotone, juru kunci klasemen yang kemasukan rata-rata dua gol dalam sebuah pertandingan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar