Gede Widiade akhirnya memberikan klarifikasi terkait polemik keikutsertaannya pada Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI, Kamis (10/11/2016). Gede membantah datang dengan menggunakan nama Persebaya Surabaya.
Sebelumnya, kehadiran Gede dalam kongres dipertanyakan oleh wakil dari Persebaya, Kardi Suwito. Kardi bahkan mengancam akan memperkarakan Gede ke jalur hukum jika memang benar memakai nama Persebaya untuk hadir di kongres.
Gede membantah tudingan Kardi tersebut. Ia mengaku datang sebagai wakil dari Bhayangkara FC dengan surat mandat dari Kapolri secara langsung.
"Kami pasif karena yang mengundang PSSI. Kami tidak pernah mengatasnamakan Persebaya. Surat mandat surat tugas kami dari Kapolri adalah Bhayangkara FC," ucap Gede.
"Yang berhak mengklarifikasi adalah yang mengundang untuk Kongres, bukan yang diundang," sambungnya.
Baca Juga:
- Presiden FIFA Puji Karakter Blak-blakan Mourinho
- Morata Mengaku Bermain Lebih Baik dengan Costa daripada Benzema
- Cristiano Ronaldo Diminta Pelatih Tinggalkan Trik Sirkus
Mantan manajer Persebaya ini juga mengklaim bahwa status Bhayangkara FC sebagai voter sudah sah. Jadi, kedatangannya di arena kongres tidak perlu disalahkan.
"Kami BFC juga sudah diverifikasi sebagai voter ya dinyatakan sah, apa salah kami. Itu juga yang harus dimengerti dan diketahui jangan sampai diputarbalikkan faktanya," tambah Gede.
Gede menolak jika dirinya disudutkan karena status Persebaya tak jadi dibahas di arena kongres. Menurutnya, yang menentukan semua keputusan adalah para voters.
"Bahwa yang menolak Persebaya dan 20 tim untuk masuk jadi anggota PSSI itu bukan PSSI tapi adalah mayoritas voter seluruh indonesia mulai dari Linus, Asprov, Divisi 1, Divisi Utama, ISL dan asosiasi yang lain."
"Itu yang harus diketahui masyarakat bukan PSSI apalagi BFC yang hanya punya satu voter," pungkasnya.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | - |
Komentar