Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lawan Argentina, Brasil Siap Usir Hantu Mineirazo

By Beri Bagja - Kamis, 10 November 2016 | 21:48 WIB
Dua pemain Brasil, Dani Alves (kanan) dan Neymar, menjalani sesi latihan tim nasional sembari bercanda gurau di markas tim, Mineirao Stadium, Belo Horizonte, 9 November 2016.
BUDA MENDES/GETTY IMAGES
Dua pemain Brasil, Dani Alves (kanan) dan Neymar, menjalani sesi latihan tim nasional sembari bercanda gurau di markas tim, Mineirao Stadium, Belo Horizonte, 9 November 2016.

Saat mengetahui laga Brasil versus Argentina bakal digelar di Mineirao, Belo Horizonte, satu kata kunci langsung mengemuka di benak publik Negeri Samba: Mineirazo. 

Estadio Mineirao menjadi arena Brasil untuk menjamu rival bebuyutan, Argentina, pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Amerika Selatan, Kamis (10/11/2016) atau Jumat pagi WIB (11/12/2016).

Stadion berdaya tampung 61.846 penonton itu merupakan saksi kekalahan telak Brasil dengan skor 1-7 oleh Jerman di semifinal Piala Dunia 2014.

Momen mimpi buruk itulah yang dikenal dengan tragedi 'Mineirazo'. Takluknya Selecao di tangan Mesut Oezil dkk tercatat sebagai kekalahan terbesar dalam sejarah sepak bola Brasil.


Gelandang Jerman, Mesut Oezil (kiri), menghampiri bek Brasil, David Luiz, dalam pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Brasil, 8 Juli 2014. Brasil dipermalukan akibat kalah 1-7 di tangan Jerman.(JAMIE MCDONALD/GETTY IMAGES)

Duel bergengsi lawan Argentina nanti adalah partai pertama Brasil di Belo Horizonte setelah tragedi Mineirazo.

Media lokal menyebut penunjukan arena tersebut oleh Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) pada Juni lalu sebagai langkah kontroversial.

Namun, pasukan Selecao justru melihatnya dari sisi positif. Laga kontra musuh elite seperti Argentina menjadi momen tepat buat mengusir hantu trauma Mineirazo yang membayangi stadion tersebut.

"Tentu saja kembalinya timnas ke Mineirao masih meninggalkan kesan, bahkan untuk mereka yang tidak bermain ketika itu. Namun, kami harus tahu cara mengendalikan situasi. Dua tahun berlalu dan kami berada dalam momen berbeda," ucap Adenor Leonardo Bacchi alias Tite, pelatih Brasil

Baca Juga:


Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X