Calon Ketua Umun PSSI, Djohar Arifin Husin, didiskualifikasi dari daftar calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Djohar dicoret dari pencalonan karena namanya belum diputihkan pasca-tersandung kasus seusai memimpin PSSI periode 2012-2015.
Nama Djohar seharusnya diputihkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 3 Agustus 2016. Namun, pada Kongres PSSI hari ini, Kamis (10/11/2016), pemutihan tersebut kembali dikaji dan mayoritas anggota PSSI tidak menyetujuinya.
"Agenda ini seharusnya tidak dibahas lagi karena sudah disetujui pada KLB nama saya diputihkan. Ini namanya kezaliman," ucap Djohar dengan mata yang berkaca-kaca.
Baca Juga:
- Tiga Pemain Tercepat Liverpool Dikuasai Bek
- Manchester City Mempunyai Striker Belia Berkekuatan Kuda
- Perubahan Formasi Conte Membuat Hazard Boleh Bergerak Semaunya
Dari total 105 anggota PSSI, sebanyak 14 anggota setuju Djohar dipertahankan, 84 tidak setuju, dan tujuh abstain.
Pada Kongres PSSI yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Ancol, ini tidak hanya Djohar yang namanya tidak dipulihkan.
Ada enam nama pengurus PSSI sebelumnya dan dua klub yang juga tidak disetujui forum untuk dipulihkan.
Keenam orang itu adalah Sihar Sitorus, Bob Hippy, Widodo Santoso, Farid Rahman, dan Tudy Dau. Dua klub yang tidak dipulihkan namanya adalah Persema Malang dan Persibo Bojonegoro.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar