Tindakan tegas akan dilakukan oleh panitia pelaksana (panpel) Arema Cronus menyusul kembali terjadinya insiden menyalanya flare saat pertandingan Arema Cronus melawan Persela Lamongan. Laga itu merupakan partai pada pekan ke-27 TSC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (6/11/2016).
Panpel Arema menyatakan bahwa denda yang kemungkinan akan diberikan oleh Komisi Disiplin PT Gelora Trisula Semesta (GTS) akan dibebankan kepada oknum pelaku yang menyalakan flare saat pertandingan.
Keputusan tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama yang sudah disepakati oleh Aremania, panpel, dan pihak keamanan.
"Sesuai dengan kesepakatan, maka jika nanti ada denda akan dibebankan kepada oknum yang menyalakan flare,” ucap media officer Arema, Sudarmaji.
Identifikasi terhadap oknum yang menyalakan flare sudah dilakukan, yakni dengan kecepatan petugas keamanan yang berjaga saat pertandingan.
“Masih belum ada surat terkait denda, tetapi kami sudah memberikan klarifikasi seperti yang diminta oleh Komdis GTS."
Media Officer Arema, Sudarmaji
Sehingga, saat sanksi dijatuhkan oknum tersebut akan segera dimintai pertanggungjawaban.
Hingga tiga hari setelah terjadinya insiden tersebut, sejauh ini memang belum ada keputusan resmi tentang berapa denda yang dijatuhkan oleh Komdis. Hanya, panpel Arema sudah diminta untuk melakukan klarifikasi soal insiden yang terjadi di menit 90 itu.
“Masih belum ada surat terkait denda, tetapi kami sudah memberikan klarifikasi seperti yang diminta oleh Komdis GTS,” tutur Sudarmaji.
Jika Komdis GTS nanti benar-benar menjatuhkan sanksi, maka untuk kali kelima mereka memberikan sanksi akibat pelanggaran serupa akibat flare kepada Arema.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar