Tiga kemenangan dan satu skor imbang dari empat laga awal jelas layak dilabeli sebagai sebuah kesuksesan bagi Julen Lopetegui. Selain karena dirinya menggantikan Vicente del Bosque, yang meraih dwigelar Piala Dunia 2010 dan Euro 2012, dua lawan yang dihadapi pelatih anyar Spanyol ini datang dalam wujud Belgia dan Italia.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Bermodalkan 11 gol memasukkan dan hanya 1 gol kemasukan, Spanyol pun berhak menduduki puncak klasemen sementara Grup G pada Kualifikasi PD 2018.
Sebuah sinyal positif yang tak hanya memastikan masa transisi berjalan mulus, tapi juga menegaskan langkah tegap La Furia Roja menuju Rusia pada musim panas 2018.
Ujian Lopetegui berlanjut dalam sepekan ke depan, tatkala Spanyol melakoni sepasang laga, kontra Masedonia pada kualifikasi PD di Granada (12/11) dan uji coba melawan Inggris di London (15/11).
Eks peraih dwigelar U-19 dan U-21 bersama La Rojita ini harus membentuk skuat di tengah badai cedera hebat.
“Timnas kali ini menghadapi badai cedera yang tidak normal. Cedera yang melilit (Andres) Iniesta cukup mengkhawatirkan, tapi kami harus bisa menerima kenyataan ini dengan memanggil pemain yang tersedia,” ungkap Lopetegui, seperti dilansir dari situs As.
Alternatif Lain
Di samping Iniesta, La Roja juga harus kehilangan peran duet bek utama, Sergio Ramos dan Gerard Pique, bek kiri Jordi Alba, serta gelandang multiposisi Javi Martinez.
Guna menyikapinya, Lopetegui memberi kesempatan bagi wajah nonreguler seperti Ander Herrera, Inigo Martinez, dan Nacho Monreal.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar