Carlo Ancelotti enggan membandingkan peran Miralem Pjanic dan Andrea Pirlo di Juventus, klub yang diasuhnya dari 1999 hingga 2011.
Di lini tengah Juventus, Pjanic memang mengemban tugas seperti Pirlo. Keduanya sama-sama menjadi sumber kreativitas tim.
Peran itu dijalankan dengan baik oleh Pjanic. Terbukti, pemain asal Bosnia Herzegovina itu menyumbangkan masing-masing empat gol dan assist dalam 13 pertandingan.
Ancelotti pun tidak memungkiri kontribusi vital Pjanic di lini tengah I Bianconeri, julukan Juventus.
"Sebagai pemain, kualitas Pjanic tidak perlu diperdebatkan," kata Ancelotti.
"Akan tetapi, tidak tepat untuk membandingkan Pjanic dan Pirlo. Pjanic sangat kuat, tetapi Pirlo adalah pemain unik," ucap pria yang kini menangani Bayern Muenchen itu.
6??0??0?? @SerieA_TIM games for @gianluigibuffon
— JuventusFC (@juventusfcen) November 7, 2016
1??2?? free-kick goals in ???????? by @Miralem_Pjanic#ChievoJuve STATS: https://t.co/YrwXCJ1GKo pic.twitter.com/qEnbONTioq
Oleh karena sosok Pjanic pula, Ancelotti menilai, Juventus tidak lagi memerlukan pemain seperti Marco Verratti. Pemilik nama terakhir sering dikaitkan dengan Juventus dalam beberapa musim terakhir.
"Lagi pula, beberapa agen menggunakan trik untuk menaikkan harga kliennya," ujar Ancelotti.
Verratti memang bukan opsi murah. Menurut Transfermarkt, nilai pasarnya mencapai 40 juta euro (sekitar Rp 580 miliar).
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Transfermarkt, Tuttosport |
Komentar