4. Guendogan lahir di Jerman, tetapi kedua orang tuanya, Irfan dan Ayten, berdarah Turki. Keluarga mereka sudah berada di Turki setelah sang kakek pindah ke Gelsenkirchen pada 1979 dan bekerja sebagai penambang.
Sebagai keturunan imigran, dirinya sering menjadi pembicara soal integrasi sosial, terutama di Jerman. "Saya ingin menjadi role model buat anak-anak dan remaja yang berada dalam situasi serupa dengan saya," ucapnya.
5. Guendogan ternyata sempat tak suka sarapan. Padahal sarapan merupakan waktu makan terpenting. "Pelatih saya di Nuernberg, Dieter Hecking, memberi tahu pentingnya sarapan. Jadi saya memaksa diri, setidaknya buat memakan sesuatu agar tidak datang memulai aktivitas dengan perut kosong."
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.714 |
Komentar