Nama Ilkay Guendogan belakangan rutin terdengar. Performanya yang melesat bersama Manchester City musim ini menjadi alasan.
Penulis: Anggun Pratama
Berikut ini adalah lima fakta menarik mengenai gelandang asal Jerman, berusia 26 tahun itu.
1. Dirinya menjadi favorit para penggemar Dortmund.
Meski begitu, Guendogan lahir dan besar di Gelsenkirchen. Kota tersebut merupakan kota tetangga Dortmund, tempat rival besar BVB, Schalke 04.
2. Sempat menjadi anggota akademi Schalke pada usia 9 tahun, kariernya sebagai pesepak bola profesional mulai terlihat ketika bergabung dengan VFL Bochum pada 2005. "Bersama Bochum, saya mulai berlatih bersama tim senior. Saat itu saya mulai yakin ingin menjadi pemain pro," ujarnya.
Setelah itu ia pindah ke Nuernberg pada Januari 2009, dan menjalani debut Bundesliga pada Agustus di tahun yang sama. Sebenarnya ia punya kesempatan kembali ke Schalke di usia 13 tahun. Tetapi, karena Schalke melepasnya ketika mengalami cedera, Guendogan tak ingin mengalami kekecewaan kedua.
"Betul, saya sempat ditawari kembali ke Schalke, tetapi saya tak berani. Saya takut akan dikecewakan lagi. Beruntung, dua tahun kemudian saya mendapat kesempatan memperkuat Bochum," ucapnya.
3. Datang ke Dortmund pada musim panas 2011, Guendogan harus mengisi "sepatu" Nuri Sahin di tim sebagai gelandang sentral. Guendogan sempat kesulitan sampai kehilangan tempat sebagai pilihan utama.
"Klopp membuat keputusan tepat dengan mencadangkan saya. Pencadangan itu membuat saya bisa mendapatkan perspektif berbeda," katanya. Setelah itu, karier Guendogan melesat.
4. Guendogan lahir di Jerman, tetapi kedua orang tuanya, Irfan dan Ayten, berdarah Turki. Keluarga mereka sudah berada di Turki setelah sang kakek pindah ke Gelsenkirchen pada 1979 dan bekerja sebagai penambang.
Sebagai keturunan imigran, dirinya sering menjadi pembicara soal integrasi sosial, terutama di Jerman. "Saya ingin menjadi role model buat anak-anak dan remaja yang berada dalam situasi serupa dengan saya," ucapnya.
5. Guendogan ternyata sempat tak suka sarapan. Padahal sarapan merupakan waktu makan terpenting. "Pelatih saya di Nuernberg, Dieter Hecking, memberi tahu pentingnya sarapan. Jadi saya memaksa diri, setidaknya buat memakan sesuatu agar tidak datang memulai aktivitas dengan perut kosong."
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.714 |
Komentar