Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

7 Pergantian Pelatih Inter Milan pada Tengah Musim, Leonardo Paling Sukses

By Beri Bagja - Senin, 7 November 2016 | 20:30 WIB
Leonardo Araujo dengan trofi juara Piala Italia untuk Inter Milan setelah menekuk Palermo di Stadio Olimpico, Roma, 29 Mei 2011.
GIUSEPPE ARESU/AFP
Leonardo Araujo dengan trofi juara Piala Italia untuk Inter Milan setelah menekuk Palermo di Stadio Olimpico, Roma, 29 Mei 2011.

Inter Milan tercatat telah melakukan pergantian pelatih di tengah kompetisi dalam 7 musim sejak 1996-1997. Mayoritas keputusan petinggi I Nerazzurri (Hitam-Biru) selama dua dekade itu gagal mendatangkan kesuksesan.

Inter Milan termasuk klub yang doyan melakukan suksesi kepelatihan ketika musim berjalan.

Dalam dua dekade terakhir, hanya ada 7 pelatih yang melakoni musim penuh tanpa dipecat sampai akhir kompetisi.

Mereka adalah Luigi Simoni (1997-1998), Marcello Lippi (1999-2000), Hector Cuper (2001-2003), Roberto Mancini (2004-2008, 2015-2016), Jose Mourinho (2008-2010), Andrea Stramaccioni (2012-2013), serta Walter Mazzarri (2013-2014).

Momen suksesi kepelatihan ketika kompetisi berlangsung terjadi kembali musim ini.

Setelah Frank de Boer dipecat, Nerazzurri menunjuk Stefano Vecchi sebagai caretaker alias pelatih sementara dan akan mengumumkan pelatih kepala yang baru pada Selasa (8/11/2016).

Baca Juga:

Inter harus berhati-hati menetapkan pilihan karena dalam 20 musim terakhir, hanya Leonardo Araujo pelatih pengganti tengah musim yang bisa dibilang sukses.

Penunjukan suksesor lain berujung sedikit perbaikan saja atau bahkan lebih buruk.

"Sejarah Inter menjelaskan bahwa klub tak pernah menjadi lebih kuat, tetapi mereka bisa sukses dengan pelatih yang hebat seperti Giovanni Trapattoni atau Mourinho," kata legenda Nerazzurri, Giuseppe Bergomi, kepada Sky Sport Italia.

Berikut rangkaian 7 kejadian saat Inter melakukan pergantian pelatih di tengah berjalannya kompetisi.

1996-1997: Roy Hodgson - Luciano Castellini

Hodgson meneruskan pekerjaannya di Inter setelah menggantikan Luis Suarez Miramontes pada 1996.

Kinerja Nerazzurri di bawah asuhan pria Inggris itu sebenarnya tak jelek-jelek amat. Inter dibawa melaju ke final Piala UEFA dan papan atas Serie A.

Hanya, kekalahan Sang Hitam-Biru dari Schalke lewat adu penalti di laga puncak Piala UEFA mendatangkan kekecewaan terhadap Hodgson.

Dia juga terlibat konflik dengan beberapa pemain, termasuk Javier Zanetti. Alhasil, Hodgson dan Inter berpisah saat Serie A tinggal menyisakan dua pekan.

Posisinya diisi pelatih sementara, Luciano Castellini. Inter mengakhiri musim pada posisi ketiga di Serie A - titik tertinggi mereka dalam 4 musim.

Klub berlambang ular raksasa itu juga finis sebagai runner-up Piala UEFA dan semifinalis Coppa Italia.


Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X