Setitik Inspirasi David Moyes

Mengganti manajer ketika kompetisi sudah berjalan belakangan menjadi hobi bagi Sunderland. Sejak Premier League 2011/12, klub beralias The Black Cats itu selalu mempekerjakan dua ahli strategi dalam setiap musimnya.

 Penulis: Sem Bagaskara

Tren tersebut dipercaya bakal berlanjut musim ini. Peramu taktik Sunderland di Premier League 2016/17, David Moyes, duduk di kursi panas.

Sunderland besutan Moyes belum pernah menang dan baru mengumpulkan dua angka dalam 10 pekan perdana EPL 2016/17. Mereka terjerembab ke dasar klasemen dan sudah terpaut delapan angka dari zona aman.

Sangat lumrah jika banyak rumah taruhan kini menempatkan The Black Cats di daftar teratas kandidat tim yang bakal terdegradasi.

"Rumah taruhan melaksanakan tugasnya dan melakukan apa yang mereka anggap benar," kata Moyes di Sunderland Echo.

Vonis pemecatan disebut akan dialamatkan kepada Moyes andai Sunderland kembali gagal meraih tripoin saat bertandang ke markas Bournemouth pada pekan ke-11.

Namun, Moyes justru tak bisa mendampingi anak asuhnya dari area teknik dalam laga penentuan nasibnya itu. Dia mendapatkan hukuman tak boleh menemani tim selama satu laga plus denda senilai 8 ribu pound (sekitar 128 juta rupiah).

Skorsing tersebut dipicu aksi protes Moyes kepada asisten wasit dalam duel kontra Southampton di babak IV Piala Liga (26/10). Kala itu, sang pelatih merasa timnya layak mendapatkan penalti pada pengujung pertandingan.

Semesta seperti tak berpihak kepada Moyes. Tapi, eks Manajer Man. United itu sebenarnya masih punya setitik inspirasi.