Hasil kontras diraih Sevilla dan Barcelona pada gelaran matchday 4 Liga Champion, medio pekan ini. Di saat Sevilla menang besar empat gol tanpa balas atas Dinamo Zagreb, Barcelona justru dipaksa takluk 1-3 saat bertamu ke Manchester City. Tentu menarik melihat reaksi kedua kubu ketika bertemu Ahad (6/11/2016).
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Ramon Sanchez Pizjuan akan menjadi saksi perihal reaksi yang bakal dimunculkan oleh Los Nervionenses maupun oleh Blaugrana. Jika acuannya adalah bagaimana keduanya meraih hasil berbeda di tengah pekan, bukan mustahil outcome yang muncul pun bakal serupa.
Di laga kontra Zagreb, Luciano Vietto dkk. menampilkan performa fantastis berupa dominasi total atas wakil asal Kroasia tersebut.
Dimulai dari penguasaan bola hingga 74%, operan sukses hingga 88%, sampai total 31 tembakan berbanding 3, di mana 12 di antaranya tepat sasaran.
Kemenangan atas Zagreb, bukan tim terkuat di Grup H, memang sulit dijadikan sebagai parameter.
Namun, pantas dicatat bahwa sepanjang La Liga 2016/17, Pizjuan telah memakan korban sekelas Atletico Madrid, salah satu tim terkuat Spanyol, hingga Real Betis, rival abadi di el derbi Seviliano.
Hasil-hasil ini, ditambah tripoin atas Olympique Lyon di match-day 2 LC, membuktikan bahwa revolusi yang tengah dibangun Jorge Sampaoli berupa sepak bola ofensif cenderung agresif sudah memperlihatkan buah positif.
Hal yang jelas tak bisa dipandang sebelah mata mengingat Sevilla kehilangan tiga pilar utama di awal musim.
“La Liga tetap dikuasai tiga tim terkuat. Jadi, tak akan mudah untuk tetap menjaga konsistensi sepanjang musim. Kemenangan atas Atleti sama sekali tak menjamin bahwa Sevilla kini berada di tiga besar. Musim masih panjang. Namun, saya punya keyakinan besar pada para pemain,” ungkap Sampaoli di Football Espana.
Wajar Sampaoli meyakini para pemainnya. Bukan saja karena ada 10 personel berbeda yang berhasil menembus papan skor, tujuh di antaranya wajah anyar, tapi juga lantaran laju konsisten meski komposisi starting XI maupun formasi mereka terus berubah-ubah di setiap laganya.
“Di laga ini (melawan Zagreb) Ganso bermain luar biasa apik, padahal ia lama tak bermain. Ia selalu mengambil keputusan tepat saat mengirim umpan akhir. Tanpa (Samir) Nasri, Ganso memang pilihan paling tepat di posisi playmaker. Persaingan sehat ini membuat saya bisa memilih pemain-pemain hebat,” lanjut Sampaoli.
Di sisi lain, Barca terlihat begitu rapuh ketika takluk dari City.
Meski tetap menjadi penguasa bola dan mampu melepas 8 tembakan akurat, anak-anak asuh Luis Enrique seperti tak punya jawaban saat mendapatkan pressing ketat dan ketika melakoni transisi dari menyerang ke bertahan.
“Kami mampu menguasai betul jalannya laga hingga 40 menit. Namun, setelah itu, kami terlalu banyak membuat kesalahan, yang tak hanya jelas, tapi juga serius. Kami mulai kehilangan penguasaan bola dan mulai sulit membangun serangan dari bawah,” papar Enrique di situs resmi klub.
Memang, Barca sempat mencukur Sevilla 2-0 dan 3-0 ketika merebut Supercopa de Espana, medio Agustus silam. Akan tetapi, kala itu lini belakang Barca masih dibela Gerard Pique.
Barisan tengah pun masih dihuni Andres Iniesta. Melawan tim semenjana seperti Granada, efek absennya mereka tak terasa. Melawan City ceritanya sama sekali berbeda.
Begitu pula saat melawan Sevilla. Setiap kesalahan, seperti yang diperlihatkan Sergi Roberto, Sergio Busquets, hingga Marc-Andre ter Stegen, yang sebetulnya sangat jarang berbuat salah, bisa berujung dengan peluang gol bagi tim tuan rumah. Ketika peluang berulang, gol tinggal menunggu waktu.
PRAKIRAAN FORMASI
SEVILLA (3-4-1-2): 1-Rico (K); 24-Mercado, 23-Rami, 6-Carrico (B); 22-Vazquez, 15-N’Zonzi, 19-Ganso, 3-Mariano (G); 20-Vitolo (GS); 12-Ben Yedder, 9-Vietto (P)
BARCELONA (4-3-3): 1-Ter Stegen (K); 19-Digne, 23-Umtiti, 14-Mascherano, 20-Sergi Roberto (B); 12-Rafinha, 5-Busquets, 4-Rakitic (G); 11-Neymar, 9-Suarez, 10-Messi (P)
PREDIKSI: BOLA 45-55; Asian Bookie 1 : 0; William Hill 1 (5,50) X (4,40) 2 (1,53); Betbrain 1 (6,00) X (5,10) 2 (1,62)
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.713 |
Komentar