Sejarah konon memiliki kemampuan untuk berulang. Arsenal pun layak gentar memasuki November, karena kepayahan yang berulang.
Penulis: Christian Gunawan
November baru beberapa hari bergulir. The Gunners mesti bersiap menjalani bulan yang sama sekali tidak ramah bagi mereka, terutama pada era Arsene Wenger. Ketidakramahan itu tergambar dari fakta bahwa Si Gudang Peluru mencatat rata-rata poin terendah di Premier League pada bulan ini dibandingkan sembilan bulan lain.
Dari 78 partai yang dilakoni pada November sejak 1996 (tahun Wenger datang), The Gunners mencatat 1,59 poin per gim. Rata-rata terpayah kedua jatuh pada Agustus, 1,88. Delapan bulan lain menghasilkan rataan 2,03.
Ada apa dengan Arsenal pada November?
Cedera dan Jadwal Berat
Masalah kebugaran pemain sudah lama menjadi momok pasukan Wenger. Tahun lalu, Santi Cazorla dan Alexis Sanchez mengalami cedera pada November. Setahun sebelumnya, Jack Wilshere sampai harus absen hingga akhir musim karena engkelnya cedera usai menghadapi Manchester United.
Musim ini, amunisi gelandang serang mungkin berkurang. Mesut Oezil, Theo Walcott, dan Alexis Sanchez jarang dirotasi. Ketiganya baru sekali absen dari delapan laga liga dan Liga Champions.
Penyebab berikutnya Arsenal sulit menjaga performa pada November adalah kehadiran tim-tim kuat dalam jadwal mereka. Sejak 2006-2007, setidaknya salah satu dari Liverpool, Chelsea, Manchester City, Man United, atau Tottenham Hotspur menjadi lawan pada bulan ke-11. Sejak saat itu, hanya sekali Gunners tak bertemu lawan berat. Perolehan poin mereka tahun itu, 2011, melonjak sampai 2,33 per partai.
Baca Juga:
- 5 Pengangguran Jadi Kandidat Pelatih Inter Milan
- Bikin Pegolf Menang Rp 121 Juta, Caddie Rasakan Pengalaman Terindah
- Ketimpangan antara Prestasi dengan Melimpahnya Jumlah Lapangan Golf di Indonesia
Musim ini Spurs membuka jatah lawan berat November, diikuti United. Hanya Bournemouth yang ringan.
Selanjutnya adalah gangguan konsentrasi. Ambisi Wenger di Liga Champions tak hanya partisipasi. Target minimal lolos fase grup membawa klub London Utara ini kepada kewajiban menang, termasuk pada November yang krusial. Alhasil, Wenger kerap menemui kerepotan merotasi tim.
Prioritas di Liga Champions sering memaksa Wenger menurunkan kekuatan di liga. Arsenal pun cuma dua kali menang dalam delapan laga liga setelah tampil di Liga Champions. Jangan lupa, PSG akan dianggap sebagai lawan berat pada November ini walau sudah sama-sama lolos dari fase grup. Wenger pasti ingin mengejar posisi juara grup.
Tahun Ini?
Sejarah sangat mungkin berulang bagi Arsenal dalam beberapa hal. Jadwal dan lawan berat baik di liga domestik maupun Liga Champions telah menanti. Repotnya, faktor internal berupa kebugaran pemain juga kembali terganggu.
Meskipun Olivier Giroud dan Aaron Ramsey sudah pulih pekan lalu, serta Walcott dan Cazorla bersiap tampil lagi, masih ada enam pemain yang berada di daftar cedera. Wenger menatap November yang tidak ramah lagi.
“Pada akhir November nanti, kami akan memahami diri secara lebih baik. Saya yakin tim lebih matang daripada musim-musim sebelumnya. Namun, kami ingin melihat kematangan itu dalam kurun waktu yang lebih lama,” ucap Wenger dikutip The Telegraph.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.713 |
Komentar