Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Spurs Terlalu Bergantung pada Sosok Kane-Son

By Minggu, 6 November 2016 | 13:26 WIB
Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane (kanan) merayakan gol bersama Son Heung-Min dan Christian Eriksen dalam pertandingan Premier League 2016-2017 menghadapi Liverpool di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, pada 2 April 2016.
PAUL ELLIS/AFP
Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane (kanan) merayakan gol bersama Son Heung-Min dan Christian Eriksen dalam pertandingan Premier League 2016-2017 menghadapi Liverpool di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, pada 2 April 2016.

Tottenham Hotspur seakan kehabisan bahan bakar. Usai menjungkalkan Manchester City dengan skor 2-0, Minggu (2/10/2016), di Premier League, Spurs sudah tidak pernah lagi menang dalam enam pertandingan di semua ajang.

Penulis: Verdi Hendrawan

Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi ini adalah ketajaman lini serang. Dalam enam pertandingan terakhir, Spurs hanya mampu mencetak tiga gol atau dengan rasio 0,5 gol per laga.

Sementara itu, dalam 10 laga sebelumnya, Christian Eriksen dkk mampu melesakkan 19 gol (1,9 gol per laga).

Sejak ditinggal Harry Kane yang mengalami cedera (18/9/2016), penurunan ketajaman Spurs mulai terasa.

Meski striker berusia 23 tahun itu hanya mencetak dua gol, perannya dalam membantu agresivitas serangan tim sangat penting.

Beruntung Tottenham memiliki Son Heung-min. Pemain Korea Selatan itu berhasil mencetak tiga gol dan satu assist dalam tiga laga beruntun menghadapi Middlesbrough (24/9/2016), CSKA Moskva (28/9/2016), dan Man City (2/10/2016).

Baca Juga:

Son seakan menjadi pelipur lara bagi Spurs atas cedera Kane mengingat pemain yang diplot sebagai pengganti, Vincent Janssen, gagal menunjukkan ketajaman.

Kegemilangan Son ternyata tidak bertahan lama. Setelah kembali dari timnas Korsel pada pertengahan Oktober lalu, pemain berusia 24 tahun itu tidak pernah lagi mencetak gol atau assist untuk Spurs dalam enam laga terakhir, yang notabene gagal dimenangi oleh Lilywhites.

Dari semua laga yang gagal dimenangi tersebut, Spurs bukannya bermain buruk. Rata-rata Spurs memiliki 61 persen penguasaan bola, 13,6 percobaan dengan 4,1 di antaranya on target per laga.

Hal ini membuat Pochettino terlihat frustrasi usai takluk 0-1 dari Leverkusen di Stadion Wembley, Rabu (2/11/2016).

“Jika kita melihat statistik, kedua tim memiliki peluang 50-50. Jika Anda tidak bisa mencetak banyak gol dalam pertandingan sepak bola, sangat sulit untuk menang,” ucap Pochettino di UEFA.com.

"Kami sangat kecewa karena tidak mampu menunjukkan kualitas sesungguhnya," tuturnya.

[video]http://video.kompas.com/e/5196059902001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X