Meskipun kalah materi pemain dan sedang dalam krisis performa, Swansea City bisa saja menyusahkan Manchester United dalam duel pekan ke-11 Premier League di Stadion Liberty, Minggu (6/11/2016).
Penulis: Theresia Simanjuntak
Swansea tanpa kemenangan dalam delapan laga EPL terakhir. Burnley (13/8/2016) adalah lawan terakhir yang takluk di tangan Sang Angsa.
Fakta itu seharusnya membuat United unggul atas tim tuan rumah dan mengakhiri rentetan kegagalan menang di EPL, yang sudah berjalan sebanyak empat partai.
Hanya, Swansea bukan lawan yang mudah ditundukkan oleh United, terutama ketika berstatus tuan rumah. Gylfi Sigurdsson dkk memenangi dua laga kandang terakhir melawan United.
Swansea bisa membobol gawang United meski mereka baru mengemas sembilan gol di EPL musim ini. Ada tiga alasan yang dapat menekankan hal tersebut.
Pertama, selama era EPL, United cuma sekali berhasil pulang dari kandang Swansea tanpa kebobolan, yakni dalam kemenangan 1-0 pada pertengahan November 2011.
Baca Juga:
- Bertandang ke Sassuolo, Suporter Klub Austria Tersasar ke Stadion Lain
- Manchester United yang Sudah Tidak Jago 'Comeback'
- Villas-Boas Tangani Klub Raksasa China
Kedua, sebagian besar gol Swansea di EPL 2016-2017 bersarang di gawang klub yang di atas kertas lebih baik dari mereka.
Para rival berat yang dimaksud adalah Leicester City (1 gol), Chelsea (2), Manchester City (1), Liverpool (1), dan Arsenal (2). Dua gol Swansea lainnya masing-masing untuk Burnley dan Stoke.
Ketiga, United tengah krisis pemain bertahan. Bek tengah Eric Bailly dipastikan menepi hingga Desember. Chris Smalling belum fit.
Praktis, Manajer Jose Mourinho mengandalkan Daley Blind, yang tengah disorot performanya gara-gara kekalahan telak 0-4 dari Chelsea (23/10/2016) dan Marcos Rojo, yang jarang tampil.
Kiper United, David De Gea, sepertinya harus bekerja keras mengamankan gawangnya.
Bukan hanya soal penyelamatan, pemain asal Spanyol itu kudu lebih vokal dan galak kepada para bek, yang belakangan sering kehilangan fokus.
Selain lini pertahanan, United juga wajib lebih efektif dalam melancarkan serangan.
Zlatan Ibrahimovic cs telah melepas 182 tembakan di EPL musim ini. Jumlah yang sama dengan Liverpool, tetapi lebih sedikit dari Tottenham Hotspur (185).
Cuma membukukan 13 gol memperlihatkan buruknya penyelesaian akhir United. Bandingkan dengan Liverpool, yang sudah mengemas 24 gol, terbanyak di EPL musim ini.
[video]http://video.kompas.com/e/5196047815001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar