Mental Manchester United ambruk setiap kebobolan lebih dulu. Hal itulah yang tercermin saat skuat asuhan Jose Mourinho tumbang 1-2 di markas Fenerbahce pada lanjutan Liga Europa 2016-2017, Kamis (3/11/2016).
Setan Merah tak dapat berbuat banyak dalam laga di Stadion Sukru Saracoglu, Istanbul. Pertandingan baru berjalan 2 menit, jala gawang David De Gea sudah bergetar oleh gol akrobatik Moussa Sow.
United semakin tertinggal setelah eksekusi tendangan bebas Jeremain Lens pada menit ke-59 tak mampu diantisipasi De Gea. Dua gol tersebut hanya mampu dibalas satu oleh Wayne Rooney (89') pada menit-menit akhir laga.
Duel di Istanbul menegaskan bahwa United bukan lagi raja comeback seperti ketika era kepelatihan Sir Alex Ferguson.
Sudah 4 kali United mengalami tertinggal lebih dulu dari total 17 pertandingan pada musim ini, termasuk saat menghadapi Fenerbahce. Hasilnya, semua berujung kekalahan.
Contoh pertama tersaji dalam partai derbi melawan Manchester City pada matchday ke-4 Premier League. Seusai kemasukan 2 gol pada babak pertama oleh Kevin de Bruyne dan Kelechi Iheanacho, mereka cuma membalas sekali via Zlatan Ibrahimovic.
Kejadian kedua adalah ketika melakoni laga tandang melawan Feyenoord pada pekan pembuka penyisihan grup Liga Europa. Mereka tak mampu membalikkan keadaan setelah terciptanya gol semata wayang tim tamu yang dicetak Tonny Vilhena.
Hanya berselang 2 hari kemudian, United mengalami hal serupa di markas Watford. Wayne Rooney dkk menyerah 1-3 seusai kebobolan lebih dulu.
Kejadian paling heboh adalah saat United menyerah 0-4 di rumah Chelsea pada pekan ke-9 liga. Bahkan, saat itu mereka sudah kemasukan gol ketika duel baru berumur satu menit.
Baca juga:
- Presiden Barcelona Bicara Transfer Suarez ke Man United
- Trauma Sanksi FIFA, Barcelona Batal Rekrut Bocah Ajaib Skotlandia
- Jawaban Aguero Soal Pertengkaran Messi
Dinasti Ferguson
Pada musim terakhir kepemimpinan Ferguson (2012-2013), United lebih sering mengalami tertinggal lebih dulu. Bedanya, mereka jago comeback.
Sebanyak 15 kali United kebobolan pertama di 17 partai perdana musim tersebut. Fergie Babes mampu berbalik unggul dan menang 13 kali, sedangkan sisanya berakhir kekalahan.
Aksi paling fenomenal adalah ketika tim asuhan Ferguson menjamu Sporting Braga di partai ke-4 penyisihan grup Liga Champions. Tertinggal 2 gol pada babak pertama, tuan rumah sanggup berbalik unggul dan menang 3-2.
"Mereka (para pemain) punya kualitas sebagai pemenang selama ini. Hal itulah yang membuat mereka dominan," ucap Ferguson dikutip Independent.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar