Gelandang Manchester City, Kevin de Bruyne, sudah melupakan masa kelam bersama Chelsea. Ia pun tak peduli lagi dengan sosok yang melatihnya di klub tersebut, Jose Mourinho.
Bukan tanpa alasan De Bruyne 'membenci' masa lalunya di Chelsea.
Setelah datang dari RC Genk seharga 7 juta pounds pada 2012, De Bruyne harus sabar menunggu kesempatan.
Ketika punya kans menembus tim utama pun, Ia cuma diberi jatah tampil 9 kali oleh Mourinho dari total 57 laga The Blues pada musim 2013-2014.
De Bruyne cuma sekali mendapat kesempatan bermain dari awal sampai akhir laga, yakni dalam perempat final Piala Liga melawan Sunderland.
Minimnya kesempatan tampil di Chelsea memaksa De Bruyne hengkang ke VfL Wolfsburg. Sang pemain sendiri tak mau tahu mengapa dirinya diabaikan oleh Mourinho.
Baca juga:
- Legenda Man United Ini Beramal Rp 320 Juta untuk Tim Difabel
- Jawaban Aguero Soal Pertengkaran Messi
- Wenger: Gol Oezil Terlalu Lama
"Saya tidak tahu dan tak peduli soal itu. Saya menunggu 4 bulan dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa saya harus bermain setiap pekan," ucap De Bruyne dikutip FourFourTwo.
"Saya tidak mendapatkan waktu bermain yang banyak. Jadi, pergi dari London adalah pilihan terbaik," kata gelandang yang kini bersinar bersama Manchester City itu.
Kini, De Bruyne menikmati masa-masa indah di City. Pemain berusia 25 tahun itu tampil impresif dengan mengukir 3 gol dan 7 assist dalam 14 penampilan di semua kompetisi 2016-2017.
Namun, bukan gelar individu yang dikejar De Bruyne. Si Tintin, begitu julukannya, lebih mementingkan angkat trofi bersama Man City.
"Saya tidak memikirkan jadi pemain terbaik di liga. Saya ingin memenangi gelar juara," ucap bintang Belgia itu.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | FourFourTwo |
Komentar