Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rony Gunawan: Tidak Ada Penyesalan Meski Sudah Tidak Bisa Main Lagi

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 3 November 2016 | 20:00 WIB
Rony Gunawan diangkat rekan-rekan setimnya di Satria Muda Pertamina Jakarta sebagai tanda penghormatan terakhir. Rony memutuskan pensiun seusai membawa Satria Muda menjuarai Perbasi Cup 2016 di BritAma Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (30/10/2016).
HUMAS SATRIA MUDA PERTAMINA JAKARTA
Rony Gunawan diangkat rekan-rekan setimnya di Satria Muda Pertamina Jakarta sebagai tanda penghormatan terakhir. Rony memutuskan pensiun seusai membawa Satria Muda menjuarai Perbasi Cup 2016 di BritAma Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (30/10/2016).

Pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta, Rony Gunawan, mengaku tidak menyesali keputusan pensiun dari dunia olahraga yang telah membesarkan namanya.

Rony, 36 tahun, resmi mengakhiri karier basket profesionalnya bersama Satria Muda seusai memenangi turnamen Perbasi Cup 2016 yang berlangsung di BritAma Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (30/10/2016).

Pada laga final, Satria Muda mengalahkan CLS Knights Surabaya dengan 67-51.

"Memang sudah saatnya (pensiun). Banyak pemain muda yang masuk (ke Satria Muda) dan sudah bisa menggantikan saya," tutur Rony yang dilansir dari siaran pers Satria Muda Pertamina.

"Usia juga sudah tidak bisa berbohong. Hati masih ingin bermain, tetapi badan sudah tidak bisa," ucapnya.

Rony bergabung ke Satria Muda pada 2006. Selama satu dekade membela Satria Muda, dia memenangi Indonesian Basketball League (IBL) Cup 2006, serta meraih titel IBL 2006, 2007, 2008, dan 2009.

Pebasket yang akrab disapa Rogun ini juga meraih gelar National Basketball League (NBL) Indonesia 2010/2011 dan 2014/2015. Terakhir, Rony menjuarai Perbasi Cup 2016.


Center Satria Muda, Rony Gunawan, berusaha melindungi bola dari pebasket NSH Jakarta pada pertandingan di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Senin (22/2/2016).(GONANG SUSATYO/BOLA/JUARA.NET)

Pada kategori individual, Rony juga pernah meraih gelar Most Valuable Player (MVP) IBL pada musim 2005 dan 2007. Dia juga menjadi MVP Final pada IBL 2006 dan 2007.

Saat liga basket nasional berganti nama ke NBL Indonesia, Rogun meraih gelar Sportsmanship Award 2013, Sixth Man of the Year 2015, dan dua kali terpilih masuk ke First Team NBL Indonesia (2014 dan 2015).

"Perjalanan karier saya bersama Satria Muda lebih banyak sukses ketimbang gagal. Banyak yang sudah saya capai bersama tim," kata Rony.

"Satria Muda adalah tim saya yang paling sukses. Jadi, tidak ada penyesalan meskipun sudah tidak bisa main lagi karena saya sudah memberikan yang terbaik," ujar peraih dua medali perak dan satu medali perunggu SEA Games itu.

Satria Muda akan memberi penghargaan terakhir sekaligus tertinggi bagi Rony. Nomor jersey 32 milik Rony dipastikan turut pensiun dan akan menyusul nomor-nomor jersey lain yang sudah digantung di langit-langit BritAma Arena.

Terima kasih, Rogun!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Satria Muda


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X