Laju apik Arsenal di awal musim 2016-2017 tak bisa dilepaskan dari sosok Mesut Oezil. Agak berbau anomali memang. Sebabnya, Oezil bukannya menyumbang assist, seperti yang selama ini identik dengannya, tapi justru mengontribusikan enam biji gol bagi The Gunners.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Keenam gol ini meliputi tiga di ajang Liga Champion dan tiga lagi di panggung Premier League. Jumlahnya mungkin tak sebanyak jika dibandingkan raihan delapan gol Theo Walcott atau Alexis Sanchez.
Akan tetapi, total gol hingga gameweek 10 ini hanya terpaut dua gol dari yang dicetak Oezil sepanjang 2015/16.
Sejak mendarat di Emirates dari Real Madrid pada musim panas 2013, catatan gol Oezil di seluruh kompetisi dalam tiga musim terakhir adalah 7, 5, dan 8 gol.
Ketika hanya dalam lakon delapan partai EPL dan tiga aksi di LC, Oezil mampu mengemas setengah lusin gol, artinya ada yang berubah.
“Ketika memiliki pemain nomor 9 dan ia menjalankan perannya dengan benar, dalam artian terus memberi tekanan pada lawan, bergerak ke setiap sudut, dan punya visi apik, secara otomatis ia akan membukakan ruang dan peluang bagi pemain lain,” begitu kata Thierry Henry, eks bomber Gunners yang kini menjadi pandit di Sky Sports.
Henry tak menyasar Oezil, tapi justru Alexis, yang sejak awal musim menjabat striker utama Arsenal itu. Kualitas Alexis sebagai pemain nomor 9 ini membuat Oezil kini jauh lebih tajam.
“Pergerakan Alexis yang memungkinkan Oezil mencetak lebih banyak gol,” kata Henry lagi.
Meski punya kanal kontribusi “baru”, Oezil tetap tak melupakan keahliannya sebagai raja assist. Tambahan satu assist di laga kontra Sunderland membuat total assist Oezil berjumlah 199 sepanjang karier.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar