Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Wolfgang Pikal, menepis anggapan bahwa timnya bermain dengan dua striker sejajar.
Indonesia sudah melakoni dua uji coba di bawah asuhan Alfred Riedl dan Pikal, yaitu ketika menang 3-0 atas Malaysia, 6 September 2016, dan imbang 2-2 dengan Vietnam, 9 Oktober 2016.
Boaz Solossa dan Irfan Bachdim selalu menghiasi susunan starter lini depan Indonesia dalam dua pertandingan tersebut.
Dalam praktiknya, keduanya tidak melulu berdiri di depan. Bachdim terkadang turun ke bawah untuk menjemput bola.
"Kami bermain dengan satu setengah striker," tutur Pikal kepada JUARA.net di Hotel Yasmin, Karawaci, Selasa (1/11/2016).
Dengan kata lain, tim Garuda bukan bermain dengan formasi 4-4-2, melainkan 4-4-1-1.
Ada Apa Boaz Tinggalkan Pemusatan Latihan Timnas? https://t.co/Iu60hiRxS3 pic.twitter.com/S4Vr0RRzlk
— Juara (@Juara) 1 November 2016
Skema tersebut diamini oleh Hans-Peter Schaller yang sama-sama menjabat sebagai asisten pelatih. Hanya, menurut dia, formasi tidaklah mutlak.
"Tidak begitu penting formasi apa yang kami diterapkan. Itu hanya sistem. Terpenting yakni taktik, seperti bagaimana dan di mana kami ingin merebut bola," ucap Hans-Peter.
Lerby Eliandry
Selain Boaz dan Irfan, ada pula Ferdinand Sinaga dan Lerby Eliandry sebagai opsi striker lainnya.
Editor | : | |
Sumber | : | - |
Komentar