Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester City Tidak Pernah Panik

By Kamis, 3 November 2016 | 14:10 WIB
Gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan (kedua dari kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ketiga timnya saat melawan West Bromwich Albion dalam laga lanjutan Premier League 2016-2017 di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, pada 29 Oktober 2016.
MATTHEW LEWIS/GETTY IMAGES
Gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan (kedua dari kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ketiga timnya saat melawan West Bromwich Albion dalam laga lanjutan Premier League 2016-2017 di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, pada 29 Oktober 2016.

Puasa kemenangan Manchester City akhirnya terhenti pada Sabtu (29/10) lewat tripoin telak atas West Bromwich Albion (4-0, yang disusul kemenangan 3-1 atas FC Barcelona di Liga Champions (1/11).

Penulis: Dedi Rinaldi

Dua hasil pertandingan yang membuat pelatih Josep Guardiola pun berani berkoar untuk menyatakan bahwa timnya sama sekali tidak pernah panik.

Sebelum menang atas West Brom, memang secara mengejutkan pasukan Guardiola mengalami puasa kemenangan dalam enam pertandingan. Bermula pada September kala The Citizens ditahan imbang 3-3 oleh Celtic di ajang Liga Champions.

Hasil tersebut benar-benar di luar perkiraan. Sampai-sampai Guardiola dan para pemain sempat berdiskusi dengan serius tentang mengapa hal ini terjadi.

Pada sisi lain, khusus di Premier League, Guardiola dengan jujur mengatakan bahwa kasta tertinggi kompetisi Inggris ini merupakan ajang yang sulit.

“Setelah awal musim, semua orang mengatakan kami akan memenangi liga. Namun, Anda lihat kejutan yang terjadi di Premier League. Hal tersebut akan terus terjadi, tetapi saya percaya kami akan bisa mengatasinya,” ucap Guardiola.

Premier League merupakan pengalaman baru bagi Guardiola dan dalam kondisi seperti ini ia juga harus membagi konsentrasi dengan kompetisi lainnya.

"Kami tidak panik dalam menjalaninya,” katanya lagi.

Dalam beberapa pertandingan, lini belakang The Citizens ditengarai merupakan titik lemah. Padahal, pada lini ini berdiri bek-bek dengan label termahal dunia, seperti John Stones dan Nicolas Otamendi.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.712


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X