Yannick Ferreira-Carrasco musim ini berkembang menjadi bintang Atletico Madrid yang menampilkan sinar paling terang. Keuletan dan semangat pantang menyerah adalah rahasia kesuksesan pemain berusia 23 tahun itu.
Penulis: Sem Bagaskara
Hidup tak pernah mudah bagi Carrasco, yang mewarisi darah Portugal dari sang ayah dan Spanyol dari ibundanya.
"Saya tak pernah lagi melihat ayah selama 15 tahun," kata Carrasco.
Ketika masih kecil, Carrasco melihat mahligai rumah tangga yang coba dibina orangtuanya runtuh. Sang ayah pergi.
Ibu Carrasco, Carmen, lantas membesarkan dan menafkahi Carrasco seorang diri dengan bekerja menjadi resepsionis.
Nama yang tertera di paspor Carrasco adalah Yannick Ferreira-Carrasco. Tapi, ia lebih suka disebut Yannick Carrasco atau Carrasco saja karena Ferreira merupakan nama keluarga sang ayah.
Ujian berat berikut yang mesti dilalui Carrasco adalah pergi jauh meninggalkan ibunya, Carmen, pada usia yang sangat muda, tepatnya 11 tahun.
Usai meniti karier sepak bola bersama Stade Everois dan Diegem Sport, Carrasco menarik minat dari salah satu klub raksasa Belgia, Genk.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.712 |
Komentar