Sisa babak kedua laga Milan vs Pescara, Minggu (30/10/2016) di San Siro. Sedang unggul 1-0, I Rossoneri digempur oleh tim tamu.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Skor akhirnya tidak berubah dan Milan harus berterima kasih kepada Gianluigi Donnarumma.
Kiper belia itu membuat penyelamatan-penyelamatan gemilang yang mencegah I Delfini mencetak gol.
Malam itu, Donnarumma membuat enam penyelamatan, rekor terbanyak untuknya pada musim ini.
Donnarumma, yang masih berusia 17 tahun, semakin terlihat matang menjaga gawang Milan.
Rangkaian penyelamatannya sekarang sepenting gol, dalam arti menentukan raihan hasil Milan.
Yang lebih sensasional, Donnarumma seakan sengaja memilih partai-partai di mana ia perlu melakukan penyelamatan penting.
Partai-partai itu adalah saat Milan hanya menang tipis dan penyelamatan dilakukannya pada momen krusial pertandingan.
Boleh jadi, Donnarumma melakukan hal itu sehingga dia pun mendapatkan fokus setara para pencetak gol.
Seolah dia membuat pernyataan: Milan tidak bisa menang tanpa dirinya!
Donnarumma juga memilih cara penyelamatannya. Dia belakangan sering melakukan penyelamatan terbang dengan satu tangan menepis bola memakai ujung jari atau membloknya.
Penyelamatan yang terlihat keren dalam tayangan televisi maupun siaran ulang.
"Dia membuat banyak penyelamatan. Dia kelihatan sangat kuat dan terus berkembang di setiap pertandingan. Memiliki refleks dan postur tubuh ideal. Saya pikir Donnarumma akan melangkah jauh. Sulit menemukan kiper semuda dan sekuat dia," begitu puji eks penjaga gawang Milan, Nelson Dida, kepada Milan TV.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.712 |
Komentar