Tak ada anggota dari Trio MNS (Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez) yang bikin gol di pekan ke-10 La Liga 2016-2017. Kendati demikian, Barcelona tetap sanggup memetik poin sempurna.
Penulis: Sem Bagaskara
Secara kumulatif, trisula Messi, Neymar, Suarez musim ini sudah mendulang 30 gol di semua ajang. Tapi, tak ada tridependencia alias penyakit ketergantungan terhadap trio maut itu.
Bukti tersaji pada jornada ke- 10 La Liga. Kemenangan Blaugrana dipastikan oleh Rafinha Alcantara.
Bukan kali ini saja raihan poin Barca ditentukan oleh gol dari luar trio MNS. Ivan Rakitic menjadi pahlawan ketika tim menang tipis 1-0 atas Bilbao pada pekan kedua.
Gol Rakitic kembali menghadirkan poin saat Blaugrana berbagi skor 1-1 dengan Atletico Madrid di Camp Nou 21 September silam.
Torehan Arda Turan dan Gerard Pique kemudian memberikan kemenangan 2-1 Barca atas Borussia Moenchengladbach pada matchday kedua Liga Champion 2016/17.
Gol Rafinha ke gawang Granada kian menajamkan fakta soal ketiadaan penyakit tridependencia di Barca.
"Hal itu tak mengejutkan saya. Kami memiliki trisula yang banyak memberikan kontribusi, tapi gelandang harus mampu hadir di area kotak penalti. Saya senang ketika mereka mampu melakukannya," ujar pelatih Barcelona, Luis Enrique, dalam konferensi pers seusai laga kontra Granada.
TAHUKAH ANDA
Sejak sang kakak, Thiago, hengkang dari Barca menuju Bayern Muenchen pada 2013/14, Rafinha telah bermain dalam 88 laga. Sebanyak 58 laga bersama bersama Barca dan 30 partai bareng Celta Vigo. Ia mengemas 13 gol. Dalam periode serupa, Thiago "cuma" mendulang 10 gol dalam 93 pertandingan bersama Muenchen.
Musim ini lini tengah Barca sudah menyumbang sembilan gol di La Liga. Perinciannya adalah Ivan Rakitic dua gol, Arda Turan dua, dan Rafi nha dengan koleksi lima biji.
Catatan Rafinha patut digarisbawahi mengingat dirinya bukan penghuni skuat inti. Laga melawan Granada hanyalah kesempatan kelimanya mentas sebagai starter musim ini.
Enrique jelas semringah karena selain mampu memaksimalkan setiap kans bermain yang diberikan, Rafinha juga serba guna. Ia fleksibel alias bisa mentas di beberapa posisi.
Tajam
Adik dari Thiago Alcantara itu pernah mengisi posisi penyerang kanan ketika Messi berhalangan tampil karena cedera.
Saat melawan Granada, Rafinha bertugas "mengisi sepatu" Andres Iniesta yang sedang menepi di ruang terapi. Fakta lain yang patut disorot dari Rafinha adalah efektivitas dan akurasi.
"Lima tembakan ke gawang saya di liga berakhir menjadi gol. Saya berhasil melakukannya! Pada laga berikut saya akan mencoba menembak dari tengah lapangan," kata Rafinha dengan setengah bercanda di L'Esportiu.
Sepanjang La Liga 2016/17 Rafinha memang telah melepas enam upaya. Lima di antaranya tepat mengarah ke sasaran dan berujung menjadi gol!
"El Quart Golejador (Bomber Keempat)."
Demikian judul artikel di media L'Esportiu yang berbasis di Catalonia. Tak salah jika Rafinha menyandang julukan itu.
Ia memang berada di urutan keempat dalam daftar pemain tersubur Barca di semua ajang. Pemain bernama lengkap Rafael Alcantara do Nascimento itu berada di belakang Neymar (6 gol), Suarez (10), dan Messi (14).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.712 |
Komentar