Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, mengaku dirinya tertawa ketika orang berkata Atleti baru bermain menyerang pada musim ini.
Penulis: Riemantono
Melihat jumlah gol Atleti dalam setiap musim pada dua tahun terakhir, sebenarnya wajar ada yang menilai Los Rojiblancos bukanlah tim menyerang.
Musim lalu, torehan gol Atletico (63) tidak mencapai 60 persen dari koleksi gol juara Barcelona (112) dan runner-up Real Madrid (110). Pada La Liga 2014-2015, jumlah gol Atletico (67) yang berada di peringkat tiga tidak hanya kalah jauh dari tim juara Barcelona (110) dan runner-up Real Madrid (118).
Tim asuhan Simeone juga kalah tajam dari peringkat keempat Valencia (70) dan peringkat kelima Sevilla (71). Musim ini, hingga jornada 10, Atletico telah mengemas 25 gol, hanya kalah tiga dari Barcelona dan lima dari Real Madrid.
Rata-rata Juanfran cs mencetak 2,5 gol per pertandingan. Ditambah dengan Liga Champions, pasukan Simeone mencetak 28 gol. Di La Liga 2015-2016, sampai pekan ke-10 Atleti hanya membukukan 15 gol, sementara pada musim sebelumnya untuk periode yang sama jumlah golnya 19.
Dibandingkan dua musim terakhir, sempai pekan ke-10, jumlah gol tim Atleti sekarang lebih baik. Jadi, wajar kalau ada yang menilai Los Colchoneros baru menjadi tim ofensif pada musim ini.
Lepas dari penilaian sebagai tim yang baru pada musim ini menganut permainan menyerang, Atletico 2016-2017 memiliki banyak kombinasi untuk mendapatkan gol.
Total ada 17 kombinasi pembuat assist dan penjebol gawang lawan dari 28 gol yang dicetak Atleti dalam 10 partai La Liga dan tiga di Liga Champions.
Yang Pertama
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar