Serge Aurier lolos dari hukuman FIFA meski melakukan selebrasi potong leher yang ditujukan kepada suporter.
Bek Paris Saint-Germain tersebut melakukan selebrasi tersebut saat Pantai Gading menang 3-1 atas Mali pada Oktober 2016 Dalam pertandingan tersebut, Aurier menjadi aktor penting di balik gol bunuh diri Salif Coulibaly pada menit ke-31.
Dari sisi kiri pertahanan Mali, Aurier melepaskan umpan ke dalam kotak penalti. Coulibaly yang bermasuk membuang bola, malah menyarangkan si kulit bulat ke gawangnya sendiri.
Setelah mencetak gol, Aurier berlari ke hadapan suporter sambil melakukan selebrasi potong leher.
PSG star Serge Aurier makes bizarre throat-slitting gesture to celebrate Ivory Coast goal https://t.co/9YXxTpMIGG pic.twitter.com/tWkpzfDCkb
— TopIrishNews (@TopIrishNews) October 10, 2016
Namun, Aurier bebas dari dakwaan FIFA terkait selebrasi yang dilakukannya. "Kami bisa mengonfirmasi tidak ada sanksi yang dibuat Komite Disiplin," kata juru bicara FIFA kepada BBC Sport.
Selain melakukan selebrasi kontroversial, Aurier juga melakukan tindakan mulia dengan menyelamatkan hidup pemain Mali, Moussa Doumbia.
Doumbia tak sadarkan diri seusai bertabrakan dengan Lamine Kone. Aurier bergerak cepat menyelamatkan Doumbia dengan menarik lidah Doumbia. Akhirnya, nyawa Doumbia pun terselamatkan.
Serge Aurier salva la vita a Doumbia: Chi è Serge Aurier e come mai il suo gesto, così naturale, di salvare l... https://t.co/8zkSADT9Dt
— News Serie A (@newzseriea) October 18, 2016
Editor | : | |
Sumber | : | BBC Sports |
Komentar