Persib Bandung meraih dua kemenangan dan sekali seri dalam empat duel pamungkas TSC 2016. Catatan tersebut bisa jadi tak dapat diraih bila tanpa Febri Hariyadi.
Penulis: Budi Kresnadi/Andrew Sihombing
Pemain berusia 19 tahun ini belakangan kerap menjadi pahlawan Maung Bandung. Dalam laga melawan Mitra Kukar misalnya, gol kemenangan lewat eksekusi penalti Vladimir Vujovic terjadi setelah tendangan Febri mengenai tangan pemain lawan di kotak penalti.
Febri kemudian mencetak gol perdananya di TSC dalam kemenangan 2-0 kontra Persegres Gresik United. Akhir pekan lalu, ia kembali masuk papan skor ketika tim asuhan Djadjang Nurdjaman bermain imbang di kandang PSM Makassar.
Kemilau Febri tak lepas dari kepercayaan sang pelatih. Djadjang Nurdjaman memang memberi kepercayaan yang cukup kendati Febri merupakan pemain termuda di antara sederet penyerang sayap milik Maung Bandung, seperti Tantan, Atep, David Laly, serta Samsul Arif.
“Febri merupakan pemain muda yang memiliki potensi besar. Dia harus diberi banyak kesempatan sebagai bagian dari proses pematangan,” ujar Djanur, sapaan sang pelatih.
Baca Juga:
- Bunga Poppy Masih Terlarang untuk Timnas Inggris
- Wiranto Janji Atur Waktu
- Hanya 1 Gol, Produktivitas Manchester United Terburuk di EPL
Secara bertahap Djanur memberikan menit bermain kepada pemain muda yang biasa disapa Bow ini. Dia turun sebagai pemain pengganti saat menghadapi Bhayangkara FC dan Mitra Kukar.
Absennya Tantan, yang sempat sakit demam berdarah, serta menurunnya performa David Laly dan bergabungnya Zulham Zamrun ke timnas membuat peluang main Febri semakin besar.
Duel kontra Persegres di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi (22/10), menjadi sejarah bagi Febri, karena untuk pertama kalinya diturunkan sebagai starter.
Seolah ingin membayar kepercayaan yang diberikan pelatih, Febri tampil cemerlang menyumbangkan satu dari dua gol kemenangan Persib atas Persegres.
Perantaraan
Pemain yang dibesarkan SSB UNI Bandung tersebut kini disorot sebagai bintang baru Maung Bandung. Febri mengaku risih.
"Saya tak mau terlena dan ingin tetap membumi. Bagi saya, pujian adalah racun sekaligus motivator agar menjadi lebih baik lagi," katanya kepada BOLA.
Dengan performa terkini itu, wajar bila Febri menjadi andalan Persib dalam sisa TSC. Terlebih saat pilar lini depan semacam Zulham dipanggil memperkuat timnas.
Pertanyaannya, bagaimana kans Febri pada masa depan? Bukan hanya soal potensi kembalinya Zulham ke tim utama, melainkan juga niat manajemen untuk membangun tim yang lebih kompetitif di kompetisi resmi PSSI tahun depan.
Peminjaman ke klub lain bisa menjadi opsi. Kendati punya rencana sendiri, Febri menyerahkan keputusan pada klub.
"Saya akan tetap berada di Persib selama masih dibutuhkan. Saat ini semuanya tergantung pada manajemen karena saya dikontrak jangka panjang," ujarnya.
Febri yakin bisa terus mendapat tempat karena sudah kadung nyetel dengan playmaker Marcos Flores.
"Kami sering berbicara dan sudah tahu keinginan masing-masing di lapangan. Hanya, karena kemampuan bahasa Inggris terbatas, komunikasi dengan Marcos harus dengan perantaraan Sergio (Van Dijk)," ucapnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5191890438001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar