Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) resmi dibuka di Hotel Bumi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/10/2016) sore.
Pembukaan munas ditandai dengan pemukulan gong oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Gatot S Dewabroto.
Munas yang mengusung tema "Dengan Landasan yang Kokoh dan Soliditas Tim, Kita Lanjutkan Tradisi Emas Indonesia di Olimpiade 2020" itu dihadiri oleh segenap keluarga besar PBSI yang terdiri dari Dewan Pengawas, Pengurus Pusat (PP), 34 Pengurus Provinsi (Pengprov), serta Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Suwarno.
Acara dibuka dengan pembacaan laporan Ketua Panitia Pelaksana, Achmad Budiharto, dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan.
Dalam kata sambutannya, Gita mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada keluarga besar PBSI yang telah menghadiri Munas 2016.
Gita juga mengucapkan terima kasih kepada Pengprov Jawa Timur yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah Munas PBSI. Mantan Menteri Perdagangan RI itu berharap Munas PBSI dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan sukses sesuai agenda.
"Pada hakikatnya munas adalah sebuah forum tertinggi, sebagai ajang evaluasi program kerja yang telah berjalan serta penyusunan program kerja empat tahun ke depan. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana kelemahannya, jadi bisa dicari solusi," kata Gita yang dilansir Badminton Indonesia.
"Saya berharap seluruh peserta mencurahkan pikiran secara bijak dan memanfaatkan waktu yang singkat ini. Semoga timbul pemikiran dan terobosan baru dalam upaya memajukan olahraga bulu tangkis," ucapnya.
Lebih lanjut, Gita menyampaikan terima kasih dan memberi penghargaan tertinggi kepada dewan pengawas dan pengprov yang bersama-sama pengurus pusat telah mengantar pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade.
Sementara itu, Gatot, dalam kata sambutannya, mengatakan bahwa PBSI telah memberi banyak kontribusi kepada negara.
Keberhasilan Tontowi/Liliyana meraih medali emas pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dipandang telah menyelamatkan wajah Indonesia.
"Munas ini menarik. Pak Menteri (Imam Nahrawi) berulang kali mengatakan pada berbagai kesempatan bahwa kontribusi PBSI kepada negara begitu luar biasa. PBSI tidak membebani pemerintah. Tanpa kami harus berpikir panjang dan kerja keras, PBSI tetap jalan," kata Gatot.
"Namun perlu diingat, tuntutan masyarakat akan semakin banyak kepada bulu tangkis. Jangan salahkan kalau publik 'kejam' dan sering bertanya, 'kok kalah sih?'. Hal ini dikarenakan harapan yang tinggi. Ini tantangan bagi pengurus PBSI," ucapnya.
Hari pertama Munas PBSI 2016 berisi agenda Sidang Pleno I dan Sidang Pleno II, yang akan memaparkan laporan dewan pengawas, laporan pertanggungjawaban PP PBSI masa bakti 2012-2016, dan pandangan umum.
Acara akan diteruskan dengan Lanjutan Sidang Pleno II yang berisi pengesahan laporan pertanggungjawaban PP PBSI dan pernyataan demisioner PP PBSI masa bakti 2012-2016.
Adapun agenda Munas PBSI pada hari kedua, Senin (31/10/2016) adalah pengesahan ketua umum periode 2016-2020. Calon ketua umum PBSI periode berikutnya adalah Gita Wirjawan dan Wiranto.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar