Klub Persipura resmi mendapatkan sanksi dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC 2016. Tim berjulukan Mutiara Hitam ini harus membayar denda sebesar Rp 15 juta.
GTS memberikan sanksi akibat ulah sejumlah oknum suporter Persipura yang melempar botol mineral ke dalam lapangan saat laga melawan Arema Cronus, tim asal Jawa Timur, di Stadion Mandala Jayapura, 24 Oktober 2016 lalu.
Dalam pertandingan itu, Persipura berhasil menundukkan tim tamu dengan skor 2-0 lewat gol Osvaldo Hay dan Ricardo Silva de Almeida.
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Persipura, Fachruddin Pasolo, saat ditemui di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (29/10/2016), mengatakan, pihaknya telah menerima surat sanksi dari GTS pada Jumat (28/10/2016).
“Kepada pihak GTS saya menjelaskan bahwa pelemparan terjadi suporter tak puas dengan keputusan wasit yang tidak memberikan sanksi ketika pemain Persipura dilanggar pemain Arema. Selain itu, para suporter juga merayakan kemenangan Persipura dengan cara yang berlebihan,” papar Fachruddin.
Fachruddin menuturkan, GTS memberikan waktu selama tujuh hari bagi Persipura untuk membayar sanksi sebesar Rp 15 juta tersebut.
“Total sudah dua kali Persipura mendapat sanksi membayar denda. Sebelumnya, manajemen Persipura harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 5 juta,” tuturnya.
Ia mengimbau agar para suporter tak lagi melempar barang ke dalam lapangan karena sangat merugikan Manajemen Persipura dari sisi finansial.
“Lebih baik suporter tersebut hanya mengeluarkan ejekan daripada harus melempar barang ke lapangan. Apabila masalah ini kembali terulang, maka GTS bisa memberikan sanksi Persipura bertanding tanpa dukungan suporter,” tambahnya.
Sementara itu, Perwira Urusan Humas Polres Kota Jayapura, Iptu Jahja Rumra, mengatakan, pihaknya akan menempuh langkah persuasif di bagi para suporter di stadion untuk mencegah terjadi pelemparan barang ke lapangan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar