Ide dasar stadion modern adalah sebuah fasilitas olahraga yang dengan operator swasta aktif selama 365 hari per tahun, dengan sepak bola sebagai inti dari semua kegiatan yang menawarkan budaya, komersial, dan hiburan. Semua menghasilkan benefit dari kegiatan terkoordinasi dengan memanfaatkan merek klub sepak bola.
Penulis: Dian Savitri
Stadion Juventus, atau yang dikenal juga dengan nama J-Stadium atau Juventus Arena, dibangun dengan prinsip tersebut. J-Stadium menjadi satu dari tiga stadion di Italia yang dimiliki oleh klub, bukan pemerintah daerah.
Dua stadion lainnya adalah Mapei milik Sassuolo dan Friuli milik Udinese.
Akan tetapi, J-Stadium menjadi sebuah fenomena baru di Italia. Stadion itu adalah yang pertama didesain sebagai integrated stadium. Tidak hanya stadion sepak bola, namun juga berbagai ruang yang dipakai untuk hiburan, bisnis, belanja, dan kuliner.
Stadion ini memiliki 21 bar dan delapan restoran, yang semuanya beroperasi dua jam sebelum dan setelah pertandingan. Suporter bisa datang lebih awal untuk makan, kemudian menonton sepak bola, dan setelahnya masih bisa mampir untuk kudapan lagi.
Di restoran, bisa disaksikan highlight pertandingan yang baru saja kelar dan pertandingan lainnya.
@SerieA_TIM matches at Juventus Stadium!
Got a favourite? #FinoAllaFine #ForzaJuve pic.twitter.com/lLUiY5zAI0
— JuventusFC (@juventusfcen) October 27, 2016
J-Stadium juga menjadi tempat beraktivitas yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Mereka memiliki yang namanya sky box, yang disewakan kepada perusahaan-perusahaan yang bisa dipakai selama satu musim.
Setiap boks tersebut menghadap ke lapangan sepak bola, dilengkapi dengan sofa berlapis kulit, televisi LCD, dan bar.
Setiap boks juga bisa dikustomisasi dengan nama perusahaan penyewa. Bisa dipakai sebagai tempat rapat tujuh hari dalam sepekan. Setiap hari.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.711 |
Komentar