Sudah dua dekade Juventus belum lagi merasakan trofi Liga Champion. Setelah kembali mendominasi turnamen dalam negeri lima tahun terakhir, Sang Zebra akhirnya berambisi mengejar mahkota yang terakhir kali direngkuh pada 1995/96 itu.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Bukti ambisi Juve terlihat di bursa transfer musim panas 2016 lewat pembelian pemain berkualitas dan kaya pengalaman macam Gonzalo Higuain, Dani Alves, dan Miralem Pjanic.
Masih didukung para bintang lama, Juve siap melangkah menuju mahkota LC. Suatu perjalanan yang tentu saja tidak mudah. Apalagi, mereka juga harus membagi konsentrasi di ajang lain, terutama Serie A.
Dari antara para pemain Juve, ada empat sosok yang menjadi poros utama Si Nyonya Tua di tiap posisi dalam upaya menikmati musim sukses lain, termasuk memenangi LC.
Gianluigi Buffon
Berusia 38 tahun, Buffon tetap andalan di bawah mistar gawang Juventus. Dia mungkin tidak setangkas saat masih di usia emas.
Blunder melawan Spanyol (6/10) dan Udinese (15/10) sempat memicu pertanyaan apakah Buffon sudah sepatutnya pensiun. Namun, mantan kiper Parma itu menjawabnya lewat rentetan penyelamatan berkelas melawan Lyon (18/10).
Buffon masih punya kemampuan seorang kiper top untuk membawa Juve kembali meraih banyak titel musim ini. Ada hal-hal lain yang bikin dirinya bisa menjadi faktor kesuksesan tim di 2016/17.
Sebagai figur yang sangat dihormati di lapangan dan ruang ganti serta punya kemampuan memotivasi rekan-rekan dan dirinya sendiri, Buffon bakal berperan krusial untuk memenangi LC perdana dalam sejarah kariernya.
Leonardo Bonucci
Trio BBC yang beranggotakan Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini tak sering tampil bersama musim ini. Rotasi dan cedera jadi alasannya. Meski begitu, Juve masih berstatus tim dengan kebobolan paling sedikit sejauh ini (7 gol).
Pusat dari tembok tebal pertahanan ada pada Bonucci. Kelebihan terbesar pemain berusia 29 tahun itu ketimbang para bek Juve lainnya adalah pada kemampuan mengoper.
Bonucci kerap memanjakan rekanrekannya di depan dengan umpan-umpan lambung terukur. Sejauh ini di Serie A 2016/17, rataan operan jauh dirinya merupakan yang tertinggi di antara para pemain Juve, yakni lima operan per laga.
Eks pemain Internazionale itu jelas salah satu pilar penting Juve musim ini selama fokusnya tidak terusik.
Konsentrasi Bonucci saat ini harus terbelah karena putranya, Matteo, sedang sakit. Belum lagi fakta bahwa dirinya digoda banyak klub lain dengan tawaran menggiurkan.
Miralem Pjanic
Didatangkan dari AS Roma musim panas ini, Pjanic dengan cepat menjelma sebagai gelandang utama Juve. Total tiga gol dan empat assist telah dibuatnya bagi Juve di semua ajang 2016/17.
Pjanic kuat dalam situasi bola mati. Pemain berpaspor Bosnia-Herzegovina itu piawai dalam mengeksekusi tendangan bebas.
Memang, Pjanic belum mencetak gol lewat situasi tersebut sejauh ini bagi Juve. Namun, ketika sudah nyetel betul dengan permainan klub barunya, dia jelas akan menjadi ancaman bagi para rival setiap kali Juve mendapat set-piece.
Higuain sudah memiliki reputasi sebagai bomber haus gol di klub-klub lamanya seperti Real Madrid dan Napoli. Striker asal Argentina itu menunjukkannya di awal musim ini.
Higuain mencetak enam gol dari 12 tembakan akurat di Serie A 2016/17.
Menurut pelatih Massimiliano Allegri, kendala penyerang berumur 28 tahun itu adalah kebugaran dan adaptasi.
Jika dua hal itu bisa segera diatasi, Higuain tentu saja bakal menjadi figur utama Juve dalam mendulang gol demi gol sepanjang musim ini.
Perlu dicatat, sejak 2008/09, Higuain selalu berhasil mencetak total dua digit gol tiap musimnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.711 |
Komentar