Masa bulan madu Pep Guardiola dengan Manchester City benar-benar sudah selesai. Guardiola sekarang merasakan rentetan hasil terburuk sepanjang kariernya sebagai pelatih.
Rabu (26/10), City kalah 0-1 dari Manchester United di babak IV Piala Liga. Dengan hasil itu, City berarti sudah melalui enam pertandingan beruntun tanpa meraih kemenangan.
Tripoin terakhir didapatkan City saat mengalahkan Swansea 3-1 di Premier League (24/9/2016). Setelah itu City ditahan Celtic 3-3 di Liga Champion (28/9), kalah 0-2 dari Tottenham (2/10) dan ditahan Everton 1-1 (15/10) di Premier League, kalah 0-4 dari Barcelona di Liga Champion (19/10), ditahan Southampton 1-1 di Premier League (23/10), dan kalah dari United.
Sepanjang kariernya sebagai pelatih, inilah kali pertama Guardiola merasakan tidak menang dalam enam partai beruntun. Rekor terjelek Guardiola sebelum ini adalah lima partai berturut-turut, yang terjadi pada 2008/09 atau musim pertamanya menangani Barcelona.
Waktu itu Barcelona ditahan Real Betis 2-2 (14/2/2009) dan kalah 1-2 dari Espanyol (21/2/2009) di La Liga, ditahan Lyon 1-1 di Liga Champion (24/2/2009), takluk 3-4 dari Atletico di La Liga (1/3/2009), dan ditahan Mallorca 1-1 di Copa del Rey (4/3/2009).
Akan tetapi pada 2008-2009, cacat itu ditebus Guardiola dengan menjuarai seluruh kompetisi yang tersedia untuk Barcelona. Barca meraih treble: juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champion.
Baca Juga:
- Tangisan dan Genggaman Kapten Ke-3 Roma lantaran Bisa Absen 6 Bulan
- Singgung Autobiografi, De Boer Puji Icardi sebagai Contoh Bagi Tim
- Ucapan Kompany yang Bikin Dirinya Ditarik Guardiola
Hal itu tidak bisa dilakukan Guardiola sekarang. Saat ini City sudah kehilangan peluang menjuarai salah satu kompetisi yang diikutinya, yakni Piala Liga.
Berarti ada satu lagi catatan buruk Guardiola di Manchester City. Ketika masih melatih Barcelona atau Bayern Muenchen, Guardiola tidak pernah tersingkir sebegini cepat dari kompetisi piala domestik.
Catatan terburuknya sebelum ini adalah saat tersingkir dari babak 16 besar Copa del Rey 2009/10 pada medio Januari 2010. Rekor ini tidak menghitung Piala Super domestik, seperti Supercopa de Espana atau DFL Supercup, yang memang digelar pada awal musim.
Menyikapi kondisi ini, Guardiola belum mau menekan tombol panik.
“Saya merasakan hal yang sama waktu kami menang 10 kali berturut-turut,” katanya kepada ESPN. “Semua tim selalu mengalami rentetan hasil bagus maupun buruk. Kami hanya perlu memperbaiki diri dan City akan melakukannya,” ujar Guardiola lagi.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | ESPN |
Komentar