Ada peristiwa menarik dalam pertandingan Major League Soccer (MLS) antara New England Revolution dan Montreal Impact, Minggu (23/10/2016).
Dalam laga yang dimenangi New England dengan skor 3-0 tersebut, Kei Kamara melakukan selebrasi yang menjadi buah bibir.
Penyerang berusia 32 tahun yang pernah memperkuat Middlesbrough tersebut mencetak gol ketiga pada menit ke-71.
Seusai mencetak gol, Kamara menuju ke pinggir lapangan. Dalam posisi menyampingi penonton, pemain asal Sierra Leonean tersebut membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada lutut. Dia kemudian menggoyangkan pinggulnya naik-turun.
Baca Juga:
- Singgung Autobiografi, De Boer Puji Icardi sebagai Contoh Bagi Tim
- Ucapan Kompany yang Bikin Dirinya Ditarik Guardiola
- Tangisan dan Genggaman Kapten Ke-3 Roma lantaran Bisa Absen 6 Bulan
Sepintas selebrasi Kamara ini mirip dengan tarian yang dipopulerkan Miley Cyrus, Rihanna, dan Boyence. Goyangan ini juga lazim dilakukan penari dangdut di Indonesia.
Akan tetapi selebrasi Kamara menjadi "petaka" buat dirinya sendiri. Kamara diganjar kartu kuning oleh wasit Hilario Grajeda. Dia pun tampak marah dengan keputusan Grajeda.
Kemungkinan besar, Grajeda menghukum Kamara karena selebrasinya dianggap sensual. Mengacu aturan FIFA, seorang wasit bisa menghukum pemain jika selebrasi mereka dianggap berlebihan, dengan catatan:
- Wasit menganggap pemain berselebrasi dengan memperlihatkan bahasa tubuh yang provokatif, bertindak buruk, atau merusak.
- Seorang pemain naik ke pagar untuk merayakan golnya.
- Seorang pemain membuka baju atau menutup wajahnya dengan seragamnya.
Kei Kamara with the greatest celebration ever. And the ref, who has no joy, booked him for it. pic.twitter.com/jePAHYdCKe
— Deji Kofi Faremi (@deejayfaremi) October 25, 2016
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Telegraph |
Komentar