Koran terbitan Torino, La Stampa, edisi 27 Oktober 2016 menulis artikel berjudul "Super Dzeko membebaskan Roma". Dzeko kini sejajar dengan striker legendaris Roma, Gabriel Batistuta.
Gabriel Batistuta merupakan penyerang andalan Roma saat meraih scudetto pada 2000-2001. Pemain beralias Batigol mengakhiri musim dengan status sebagai pemain tertajam Tim Serigala.
Sebanyak 20 gol ditorehkan Batistuta sepanjang Serie A 2000-2001. Ketajaman sudah diperlihatkan Batigol sejak awal musim.
Pada 10 pekan perdana Serie A 2000-2001, penyerang asal Argentina itu mampu mengemas 10 gol. Statistik keren Batigol itu kini membuat fans Roma bermimpi.
Dzeko sukses mengulang pencapaian Batistuta, yakni mencetak 10 gol dalam 10 pekan awal Serie A. Bahkan, penyerang asal Bosnia-Herzegovina itu selalu masuk papan skor dalam empat laga terbaru Serie A 2016-2017.
Ia berturut-turut menjebol gawang Inter (1 gol), Napoli (2), Palermo (1), dan Sassuolo (2). Terakhir kali Dzeko mencetak gol dalam empat partai berurutan adalah pada Agustus 2011, sewaktu dirinya masih berkostum Manchester City.
"Sekarang saya lebih mengenal Serie A. Kompetisi ini menjadi lebih mudah," kata Dzeko yang sepanjang musim lalu hanya mendulang 8 gol.
Performa super Dzeko memberikan harapan tinggi buat fans Roma. Keberadaan striker tajam bakal menjadi salah satu kendaraan terbaik Roma menuju gelar Serie A.
Roma saat ini menghuni peringkat kedua Serie A 2016-2017 dengan koleksi 22 poin. Mereka cuma berjarak dua angka dari pemuncak klasemen, Juventus.
Titel Serie A memang sudah lama tak dirasakan Roma. Tim Serigala terakhir kali meraihnya pada 15 tahun silam, ketika Batistuta masih berkostum kuning-merah.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Sport Mediaset |
Komentar