Dalam empat musim terakhir, setidaknya ada satu pemain AC Milan Primavera yang promosi ke Milan senior. Bukan hal yang mudah untuk mereka menembus tim inti Milan karena banyaknya pemain asing yang lebih dipercaya.
Penulis: Dian Savitri
Misalnya musim ini, dari 28 pemain, separuhnya adalah pemain asing. Karena itu, jika ada pemain muda yang meninggalkan Milan Primavera untuk promosi, euforia pun timbul.
Si pemain lantas dipamerkan ke mana-mana, mungkin tidak untuk dijual, tetapi lebih untuk menunjukkan bahwa akademi Milan sukses mencetak pemain.
Namun, tahu saja sepak bola zaman sekarang. Pemain muda punya harga yang lebih murah dibanding pemain asing yang rata-rata sudah jadi dan berharga mahal.
Oleh sebab itu, sebisa mungkin belilah pemain muda ketimbang pemain yang lebih matang. Atau karena tidak punya tempat yang reguler, maka mereka pun “disekolahkan” di klub lain alias dipinjamkan.
Milan jadi punya reputasi sering menjual pemain mudanya, yang kadang membuat kecewa para penggemar. Ambil contoh Bryan Cristante.
Gelandang Italia U-21 itu menembus tim inti Milan pada Juli 2013. Pada musim 2013/14, Cristante hanya bermain tiga kali, membuat satu gol dan satu assist.
Musim berikutnya, Milan menjual Cristante ke Benfica, yang kemudian meminjamkannya ke Palermo mulai Januari 2016 hingga akhir musim 2015/16.
Musim ini, kembali Cristante dipinjamkan ke klub Serie A lainnya, Pescara. Cristante tidak sempat berkembang.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar