Dalam empat penampilan, Lingard total melepas empat tembakan di mana tiga di antaranya tepat sasaran. Dengan kata lain akurasi tembakan pemain berusia 23 tahun ini adalah 75%.
Bagaimana dengan Sane? Dari lima penampilan di EPL, pemain Jerman berusia 20 tahun ini hanya melepas dua tembakan dengan satu yang tepat sasaran. Akurasi tembakannya 50%.
Biasanya yang paling dinanti dari seorang pemain sayap adalah aksi-aksinya dalam menggiring bola dan kemudian melepas umpan tarik dari tepi lapangan.
Bagaimana performa Lingard dan Sane untuk sektor tersebut?
Kita bahas dari Sane dulu kali ini. Situs Whoscored menilai Sane sebagai pemain yang memiliki kekuatan dalam mendribel. Faktanya musim ini di EPL, mantan pemain Schalke ini telah 11 kali melakukan aksi dribel.
Terkait dribel, Lingard lebih jelek. Tidak satu pun dari tiga dribel pemain asal Inggris ini yang sukses. Sementara untuk umpan silang, dari tiga yang sudah dilepaskan, akurasinya mencapai 33%.
Namun, dribel Sane tidak seluruhnya sukses. Whoscored menilai lima dribelnya berkategori tidak sukses dan yang sukses berjumlah enam.
Sane sudah melepas tujuh umpan silang. Menurut situs resmi Premier League, akurasi crossing pemain berdarah Senegal ini hanya 14%.
Terkait dribel, Lingard lebih jelek. Tidak satu pun dari tiga dribel pemain asal Inggris ini yang sukses. Sementara untuk umpan silang, dari tiga yang sudah dilepaskan, akurasinya mencapai 33%.
Sepak bola bukan statistik. Angka-angka di atas tidak dapat menjadi patokan siapa yang kelak akan tampil paling gemilang di derby Manchester jilid II di musim 2016-2017.
Namun, bedasarkan performa di partai terakhir EPL pada 23 Oktober 2016, Sane punya peluang lebih bersinar. Sane menjadi salah satu pemain terbaik City saat ditahan Southampton 1-1. Ia yang mencetak assist untuk gol The Blues yang dibuat Kelechi Iheanacho.
Sementara dalam penampilannya selama sekitar satu jam di Stamford Bridge, Lingard tak menonjol.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Premier League, Whoscored, Manchester Evening News |
Komentar