Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Honda Racing School Jadi Batu Loncatan bagi Pebalap Muda Indonesia

By Delia Mustikasari - Selasa, 25 Oktober 2016 | 13:10 WIB
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, sedang memberikan penjelasan cara mengendarai motor dalam acara coaching clinic di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016).
DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, sedang memberikan penjelasan cara mengendarai motor dalam acara coaching clinic di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016).

Pebalap Astra Hondra Racing Team (AHRT), Irfan Ardiansyah, mengakui bahwa ajang Astra Honda Racing School (AHRS) menjadi batu loncatan bagi kariernya sebagai seorang rider.

"Saya banyak belajar cara membalap yang benar di AHRS. Mulai dari cara naik motor, riding style, mengatur lap time, dan kedisiplinan," kata Irfan kepada JUARA di sela-sela acara kedatangan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016).

Irfan mengikuti AHRS pada 2014-2015. Sebelumnya, pebalap berusia 16 tahun ini menekuni balap motokross.

"Jadi, saya tidak terlalu kagok saat mempelajari teknik balapan. Saya belajar dengan sungguh-sungguh karena AHRS merupakan batu loncatan untuk naik ke jenjang yang lebh tinggi," kata Irfan.

"Angkatan saya di AHRS waktu itu ada 22 orang. Saat lulus, saya mendapat predikat the best riding pada 2015. Setahun berikutnya, saya mendapat kesempatan turun pertama kali di Asian Road Racing Championship (ARRC) seri kelima di India dan balap ketahanan 4 Jam di Suzuka," ucap Irfan.

Pebalap AHRT lainnya, Gerry Salim, mengaku jadi tahu cara membalap yang benar setelah mengikuti AHRS pada 2010.

"Waktu zaman saya, setiap satu minggu itu dihitung satu sesi dan berlangsung selama setahun. Instruktur saya, Noboru Weda merupakan orang asli Jepang dan dia sangat ketat dalam memberikan materi. Meskipun saya paling kecil, saya tidak dimanja dan harus tetap disiplin," kata Gerry.


Pelatih Honda Racing School, M Fadli sedang memberikan materi kepada 16 orang dalam acara coaching clinic Honda di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016).(DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Menurut Gerry, saat sesi lari, Weda juga sangat serius dan teliti dalam memperhatikan catatan waktu.

Baca Juga:

"Weda juga mengingatkan saat AHRS agar pebalap menguasai bahasa Inggris supaya bisa berkomunikasi dengan mekanik," ujar Gerry.

Gerry berharap agar instruktur AHRS angkatan berikutnya didatangkan langsung dari luar negeri.

"Dengan begitu, para pebalap berusia muda bisa belajar disiplin sejak kecil," ujar Gerry.

Sementara itu, sebanyak 16 orang pebalap muda mendapat kesempatan mengikuti coaching clinic bersama Marquez.

Setelah sesi teori, mereka mendapat kesempatan memacu motor bersama juara dunia 2016 tersebut di Sirkuit Sentul.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X