Kemenangan Liverpool FC atas West Bromwich Albion, Sabtu (22/10/2016), menempatkan mereka di peringkat kedua pada klasemen sementara. Tradisi 10 tahun terakhir menunjukkan The Reds berpeluang menggaransi posisi runner-up sampai akhir musim.
Liverpool menekuk West Brom 2-1 berkat gol-gol Sadio Mane dan Philippe Coutinho. Namun, pasukan Juergen Klopp batal memuncaki klasemen karena gagal mencatat clean-sheet.
Gol bek West Brom, Gareth McAuley, membuat Liverpool tetap kalah selisih gol dari sang penguasa singgasana sementara, Arsenal.
Meski demikian, Klopp tetap bangga melihat anak asuhnya konsisten menerapkan permainan agresif dan menghibur. Performa tersebut membantu Reds mencaplok 20 poin sampai pekan ke-9.
Phew!#LIVWBA pic.twitter.com/yQEBALhaeJ
— Liverpool FC (@LFC) October 22, 2016
Dalam rentang sedekade ke belakang, hanya 3 kali Liverpool mampu meraup 20 angka atau lebih setelah melakoni 9 partai perdana.
Selain di 2016-2017, momen sebelumnya terjadi pada start Premier League musim 2013-2014 dan 2008-2009.
Pada 2013-2014, Liverpool asuhan Brendan Rodgers dihampiri kegairahan serupa. Dengan tokcernya mesin gol Luis Suarez-Daniel Sturridge, Si Merah meraup 20 angka dari 9 pekan awal.
Catatan pada start 2008-2009 bahkan lebih mentereng. Liverpool racikan Rafa Benitez mendulang 23 poin dan duduk di peringkat teratas.
Benang merah yang menghubungkan dua periode tersebut adalah The Reds mampu menuntaskan kompetisi sebagai runner-up pada musim bersangkutan.
Dengan modal start sekencang dua musim terdahulu itu, Klopp tentu berharap pasukannya meneruskan tren garansi peringkat kedua sebagai target minimal di akhir 2016-2017.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar