Legenda timnas Italia, Fabio Cannavaro (43), meraih prestasi dalam perantauannya di China. Ia mengantar Tianjin Quanjian FC, menjuarai China League One atau kompetisi Divisi II Liga China 2016.
Tianjin memuncaki klasemen China League One musim ini dengan 59 poin dari 30 partai.
Pasukan racikan Cannavaro memastikan titel berkat kemenangan di pekan terakhir dengan skor 3-0 atas Meizhou Hakka, Sabtu (22/10/2016).
Bagi Cannavaro, gelar ini menjadi prestasi pertama yang dia raih sejak banting setir menjadi peramu taktik pada 2014.
Champions !!!#tianjinquanjian #china #leagueone #Superleague #nevergiveup #keepfighting #mistercannavaro #Italy #champions pic.twitter.com/3IiPE1i6d4
— Fabio Cannavaro (@fabiocannavaro) October 22, 2016
Debut Canna sebagai pelatih kepala dijalani bersama klub raksasa Negeri Tirai Bambu, Guangzhou Evergrande, di Liga Super China pada 2014-2015.
Pemain Terbaik Dunia 2006 itu hanya bertahan 8 bulan di Guangzhou dan pindah ke klub Arab Saudi, Al-Nassr, pada Oktober 2015.
Lagi-lagi kariernya prematur di Al-Nassr karena cuma berlangsung 4 bulan. Pada 9 Juni 2016, eks jagoan Parma, Juventus, dan Real Madrid itu kembali ke China untuk menukangi Tianjin.
Hanya butuh waktu 4 bulan bagi Cannavaro mempersembahkan gelar untuk Tianjin sekaligus tiket promosi ke Liga Super China.
"Tak tahu bagaimana menggambarkan perasaan saya saat ini. Saya tak pernah mengalami momen spektakuler seperti ini dalam karier," kata sang legenda kepada South China Morning Post.
Ketika Cannavaro tiba, Tianjin berada di posisi ke-9 di klasemen dan 11 poin tertinggal dari peringkat puncak. Dalam waktu 4 bulan, mereka mengatasi defisit dan finis sebagai kampiun.
Baca Juga:
- Mesut Oezil, Sang Raja Assist dengan Hat-trick Perdana Sepanjang Kariernya
- CEO Bundesliga Perpanjang Kontrak hingga 2022
- Dengan atau Tanpa Rooney, Inggris Tetap Dihantui Masalah
Prestasi mereka semakin lengkap dengan adanya wakil Tianjin sebagai raja gol kompetisi, yakni Luis Fabiano (35).
Mantan penyerang subur timnas Brasil itu mencetak 22 gol sepanjang musim ini.
"Kesuksesan ini seperti kerja sama para pegawai konstruksi yang meletakkan batu bata selapis demi selapis sampai pekerjaan selesai," kata Cannavaro.
Pada kompetisi yang sama, rekan senegara Canna yang juga mantan pemain kondang Juventus, Ciro Ferrara, menyelamatkan Wuhan Zall FC dari degradasi.
Tiba pada Juli lalu, Ferrara melesatkan Wuhan dari papan bawah ke peringkat ke-6 di klasemen akhir berkat 5 kemenangan dari 6 pekan terakhir.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar