Bali United hanya meraih satu poin dari empat laga pamungkas di Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016. Suporter berang, terutama karena dua laga di antaranya berlangsung di depan hidung mereka sendiri.
Penulis: Yan Daulaka/Andrew Sihombing
Serdadu Tridatu, julukan bagi suporter Bali United, sebenarnya tidak menuntut tim kesayangan mereka menjadi juara di turnamen ini.
Sejak sebelum TSC digelar, yang mereka minta hanyalah kemenangan saat berlaga di kandang sendiri. Bahkan, misi itu pun rupanya tak bisa dipenuhi oleh pelatih Indra Sjafri.
Lima hasil imbang dan dua kekalahan dalam selusin partai kandang membuat eks komandan Indonesia U-19 itu menjadi sasaran tembak.
Lewat media sosial maupun pamflet serta spanduk di area Stadion Kapten I Wayan Dipta, suporter menuntut Indra mundur.
Bagaimana respons sang pelatih? Berikut wawancara khusus sang pelatih dengan Tabloid BOLA di Hard Rock Cafe, Kuta, selepas acara peluncuran Bali United TV, Rabu (19/10/2016):
Bagaimana menyikapi desakan mundur dari fan Bali United akhir-akhir ini?
Kalau ada suporter yang ingin klub kesayangannya lebih berprestasi, hal itu normal-normal saja dan sangat wajar, tetapi mereka harus paham dengan visi dan misi Bali United yang tengah kami bangun ini.
Kami merancang program lima tahun. Kami tidak berinvestasi pada pemain, melainkan hanya menyiapkan pemain muda dan berusaha menciptakan generasi baru.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar