Montella menggeber 4-3-3. Tetapi, pada praktiknya, Milan bermain dengan tiga bek: Gabriel Paletta, Alessio Romagnoli, dan Mattia De Sciglio.
Ignazio Abate, yang di atas kertas bertugas sebagai bek kanan, tampil jauh lebih ke depan, sejajar dengan gelandang.
Tekanan
Dengan demikian, Milan bisa unggul jumlah pemain di tengah sehingga taktik pressing sudah bisa dilakukan sejak dari area ofensif.
"Chievo sangat terorganisasi ketika tertekan. Namun, kami tahu harus bekerja dengan baik. Kami berhasil menjalankan tugas," tutur Montella mengomentari taktiknya.
Strategi yang diterapkan Montella sukses besar. Pressing intens Milan membuat Chievo panik. Sepasang gol pembuka kemenangan 3-1 Milan diawali oleh adegan kehilangan bola pemain Chievo.
Tekanan dari Gianluca Lapadula memicu operan buruk Fabrizio Cacciatore. Juraj Kucka kemudian melakukan intersep dan menjaringkan bola ke gawang Chievo.
Proses gol kedua mirip. Gol M'Baye Niang juga diawali oleh intersep brilian dari Bonaventura. Milan arahan Montella begitu rajin meneror lawan sejak dari zona ofensif.
Tak heran jika musim ini Il Diavolo cukup sering mendapatkan gol yang bersumber dari kesalahan musuh. Melawan Juventus pada pekan kesembilan, L'areoplanino mengimbau timnya untuk kembali mempertontonkan intensitas serupa.
"Kami harus memenangi duel di lini tengah," kata Montella di Milan TV.
[video]http://video.kompas.com/e/5181002352001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar