Hanya tiga poin yang memisahkan sang pemimpin klasemen sementara Primera dengan tim berperingkat enam. Sejauh ini, sah menyebut La Liga sebagai kompetisi tersengit di antara liga mana pun di Eropa.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Selain Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona, yang berada di posisi satu, dua, dan empat, sebagai pelakon utama di jalur juara La Liga dalam empat musim terakhir, kali ini juga ada Sevilla (peringkat 3), Villarreal (5), dan Athletic Bilbao (6).
Dengan rapatnya jarak di zona Eropa, wajar apabila publik kembali memunculkan pertanyaan perihal ada tidaknya satu atau dua tim yang bakal merusak hegemoni tiga raksasa utama Spanyol itu. Jika pun ada, mungkin hanya Sevilla, baik itu dari segi kualitas maupun mentalitas, yang punya kapabilitas untuk melakukannya.
Celta Vigo pada musim 2015-2016 misalnya. Atau Sevilla pada 2014-2015, Malaga pada 2013-2014, bahkan Levante pada 2011-2012 sempat berada di papan teratas klasemen pada saat La Liga melewati jornada 8.
Baca Juga:
- Ketajaman Duet Juru Gedor Milan Selevel dengan Duo Argentina Juventus
- Torino seperti Menerima Rolls-Royce dalam Diri Joe Hart
- Tak Pernah Jebol Juventus, Bacca Bertanya Cara Bobol Buffon
Namun, setelah memasuki pekan-pekan berikutnya, satu per satu rontok dan terlempar hingga papan tengah ke bawah. Akhir pekan ini, saat La Liga 2016-2017 menggelar jornada 9, posisi Bilbao amat mungkin terancam. Los Leones harus melakoni lawatan ke Santiago Bernabeu. Sementara itu, jadwal Villarreal terbilang lebih aman lantaran hanya bertindak sebagai tuan rumah bagi Las Palmas.
Meski sempat mengejutkan pada awal-awal musim dengan memenangi laga atas Valencia dan Malaga dan menahan imbang Madrid, laju Las Palmas juga terganggu kekalahan dari Sevilla dan Real Sociedad. Sepasang skor seri saat melawan Osasuna dan Espanyol semakin melenyapkan efek kejutan pada awal.
Escriba
Sebaliknya, Villarreal menjadi tim selain Atletico dan Madrid yang belum menelan kekalahan di La Liga musim ini. Rentetan lima menang dan tiga imbang ini masih diikuti label tanpa kalah di ajang Liga Europa, di mana mereka mencatat satu menang dan satu kalah serta seri melawan Osmanlispor FK.
“Ketika berhasil mengalahkan tim yang sama-sama berada di jalur perebutan zona Eropa, tandanya kami melakukan segalanya dengan benar,” begitu kata Fran Escriba, entrenador Villarreal, seperti dikutip Marca.
“Kami belum sempurna, tapi secara overall telah bermain sesuai konsep yang saya inginkan.”
Sebagai pelatih yang ditunjuk hanya sepekan sebelum musim bergulir, Escriba layak diacungi jempol. Baik itu dalam memilih pemain maupun dalam mengimplementasikan strategi melawan rival yang berbeda. Nicola Sansone adalah satu dari sekian perubahan positif yang dihadirkan Escriba.
Datang dari Sassuolo pada awal Agustus, bomber Italia kelahiran Jerman ini sudah menyumbang empat gol. Laju golnya diprediksi bakal bertambah pada saat El Submarino Amarillo menjamu Las Palmas.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar