Tidak disangka, di balik wajah gantengnya, ternyata gelandang Arsenal, Granit Xhaka, sosok yang berangasan. Bagaimana tidak? Kartu merah yang didapatnya saat melawan Swansea City pekan lalu merupakan kartu merah kedelapan dalam dua tahun terakhir!
Penulis: Dedi Rinaldi
Sebuah jumlah yang cukup mencengangkan bagi pemain muda berusia 24 tahun. Tak heran jika pelatih Arsenal, Arsene Wenger, memberondong Xhaka agar belajar untuk menganalisis pertandingan sebelum melakukan keputusan yang ceroboh.
Kartu merah tersebut merupakan yang pertama bagi Xhaka di Arsenal, sedangkan lainnya diperoleh saat dia bermain untuk Borussia Moenchengladbach dan timnas Swiss. Wenger lantas mengingatkan Xhaka untuk segera memperbaiki aspek tersebut.
“Dia harus bertanggung jawab penuh karena tidak ada orang lain yang bisa disalahkan selain diri sendiri,” ujar Wenger.
Dengan kartu merah yang didapatkan, Xhaka dipastikan tidak akan turun dalam lanjutan Premier League saat Arsenal menjamu Middlesbrough pada Sabtu (22/10/2016). Namun, Xhaka tetap dimainkan kala Arsenal bertemu Ludogorets Razgrad di kancah Liga Champion pada tengah pekan.
Baca Juga:
- Ketajaman Juru Gedor Milan Selevel dengan Duo Argentina Milik Juventus
- Torino seperti Menerima Rolls-Royce dalam Diri Joe Hart
- Hujan Kritik untuk Cristiano Ronaldo Setelah Pose dengan Patung Budha
Dalam kondisi Arsenal telah berada di peringkat kedua klasemen, maka keutuhan tim sangat dibutuhkan. Hal ini yang membuat Xhaka mengaku menyesal karena pada dasarnya pelanggaran yang dilakukan tidak bermaksud untuk menyakiti.
Ya, Xhaka memang pantas menyesal. Pasalnya, eksistensinya di starting XI Arsenal boleh disebut menjadi terancam dengan bugarnya gelandang Francis Coquelin usai cedera. Padahal, Xhaka mendapat tempat karena Coquelin terlanda problem fisik.
Risiko
Pada September, Coquelin mengalami cedera sekaligus membuka kesempatan bagi Xhaka untuk menjadi pilihan utama. Ketika masih belum fit, Coquelin sempat berucap bahwa dirinya harus berkompetisi dengan ketat untuk mendapatkan kembali tempatnya.
Namun, dengan Xhaka terjerat kartu merah, Coquelin bisa melenggang mendapatkan kembali posisinya di skuat inti Arsenal. Pemain berusia 25 tahun ini sebelumnya merupakan aktor penting bagi Wenger dalam dua musim terakhir.
Inilah risiko yang harus diterima oleh Xhaka. Meski begitu, dengan bijak Coquelin mencoba untuk membangkitkan mental rekannya yang tengah dirundung duka tersebut.
“Jangan pernah lupakan kami adalah Arsenal. Banyak pemain berkualitas dalam skuat ini. Jadi, Anda memang harus siap bertarung sepanjang musim,” kata Coquelin.
Sebagai klub, Arsenal sendiri bukan tim lemah gemulai. Pada tahun 2014 misalnya, kiper Wojciech Szczesny menjadi pemain yang tercatat sebagai penerima kartu merah ke-100 di klub Arsenal era kepemimpinan Wenger atau sejak 1996.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar