Angin segar menghampiri langit Mestalla pada akhir pekan kemarin tatkala Cesare Prandelli, pelatih anyar Valencia, menghadirkan kemenangan di laga debutnya bersama El Che.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Tim yang dihadapi memang cuma Sporting Gijon, klub yang hingga pekan ke-8 La Liga menghuni zona degradasi.
Kemenangan yang diraih Valencia pun hanya berskor tipis 2-1. Akan tetapi, Valencianistas di seluruh penjuru bumi memang layak merasa optimistis menatap sisa musim mereka di bawah Prandelli.
Sebabnya? Hanya dalam periode singkat setelah didaulat untuk menggantikan Pako Ayestaran, dua pekan lalu, Prandelli sudah bisa menanamkan identitas pada tubuh Valencia.
Ya, Diego Alves dkk tak lagi terlihat kalut saat diserang. Kegamangan pun tak tampak dalam menyikapi transisi permainan.
"Prandelli baru berada di sini sejak sekitar dua minggu lalu. Namun, saya sudah bisa melihat perubahan yang coba ia berikan. Banyak muncul ide-ide segar dan banyak konsep berbeda," kata Mario Suarez, gelandang bertahan Valencia, yang tengah menjalani masa pinjaman dari Fiorentina.
Prandelli menawarkan sejumlah perubahan pada saat para pemain menjalani sesi latihan.
Akan tetapi, yang pantas disorot adalah bagaimana anak-anak asuhnya berhasil menerapkan skenario yang diatur Prandelli ketika memainkan laga sesungguhnya melawan Gijon.
Setidaknya, ada empat perubahan utama yang tampak nyata: kemauan untuk berubah, penetrasi Dani Parejo, unit yang utuh, serta peran ofensif Jose Cancelo.
Perpaduan apik di antara empat butir perubahan inilah yang memungkinkan Valencia meraih kemenangan ketiga di panggung La Liga itu.
Saat menerima jabatan yang menurut Claudio Ranieri merupakan salah satu pekerjaan terberat di dunia sepak bola itu, Prandelli sama sekali tak mematok target muluk.
"Yang utama adalah sebisa mungkin menaikkan posisi Valencia dari zona merah. Presiden klub sendiri menargetkan penampilan apik di Eropa. Saya tak tahu apakah kami akan meraihnya dalam satu atau dua tahun," kata Prandelli.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.709 |
Komentar