SURABAYA, JUARA.net – Laga Bhayangkara FC kontra Persiba jadi sebuah reuni tanpa rencana tiga eks pemain tim nasional (timnas) Indonesia. Mereka yang bersua adalah Anang Ma'ruf, Bima Sakti dan Mursyid Efendi.
Tiga nama yang pernah bersama jadi bagian skuat Garuda ini begitu hangat meski hanya beberapa menit. Anang Ma'ruf, Bima Sakti, dan Mursyid Efendi pun tak lupa foto bersama.
Ketiganya bersua seusai laga Bhayangkara FC kontra Persiba Balikpapan di lorong menuju ruang ganti Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Senin (17/10/2016).
Anang Ma'ruf mengaku gembira berjumpa kawan lamanya, Bima Sakti. Mereka sama-sama anak muda berbakat era awal 1990-an yang jadi bagian proyek PSSI Primavera yang berlatih di Italia.
”Bima bisa bersaing dengan pemain muda lainnya karena bisa menjaga kondisinya. Dia disiplin sejak dulu."
Eks Bek Timnas Indonesia, Mursyid Efendi
Keduanya juga jadi bagian timnas Indonesia di SEA Games 1995 Thailand.
”Saya sangat senang bertemu dia, meski hanya beberapa menit saja. Bima (Sakti) sosok yang rendah hati dan selalu menjadi panutan saat di Primavera dulu,” kata eks bek kanan Persebaya dan Persija ini.
Bima Sakti pun tak kalah antusias bersua Mursyid Efendi. Keduanya pernah membela skuat Garuda pada Piala Tiger (kini Piala AFF) 1998 di Vietnam.
Saat itu, timnas Indonesia ditanganu almarhum Rusdi Bahalwan. Mursyid Efendi mengatakan, Bima Sakti adalah pemain yang pintar dalam menjaga kondisi.
Baca juga:
- Pesaing Indonesia di Grup A Piala AFF 2016 Kehilangan Bek Binaan Italia
- Timnas Uji Coba Vs Vietnam, Stefano Lilipaly Bisa Gabung
- Hasil dan Jadwal Siaran Langsung Televisi Pekan Ke-24 TSC 2016
Eks bek tengah ini pun tak heran walau usia Bima sudah tua untuk ukuran pesepak bola, tetapi masih bisa bersaing pemain muda.
”Bima bisa bersaing dengan pemain muda lainnya karena bisa menjaga kondisinya. Dia disiplin sejak dulu,” tutur mantan kapten Persebaya ini.
Bima merupakan pemain sekaligus asisten pelatih Persiba Balikpapan di TSC 2016. Sedangkan Anang Ma'ruf dan Mursyid Efendi sudah terjun sebagai pelatih.
Khusus Anang dan Mursyid, mereka jadi bagian Persebaya saat menjuarai Liga Indonesia 1996/1997 dan 2014.
Kini, Mursyid melatih sebuah sekolah sepak bola (SSB) di Surabaya Barat. Sebelumnya, dia menangani Persatu Tuban di Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016, tetapi gagal lolos ke 16 besar.
Sedangkan Anang, yang sempat menjadi pengemudi ojek online, sama seperti Mursyid. Dia menjadi pelatih pada sebuah SSB di Surabaya Selatan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar