Mungkin banyak yang mengira, menjadi juara dunia walau masih ada tiga seri tersisa adalah hal mudah. Tetapi, juara dunia MotoGP musim terbaru, Marc Marquez, menepis anggapan itu.
Hal ini terlontar dari salah satu jawaban Marquez saat sesi tanya-jawab yang tertuang di situs timnya, Repsol Honda, Senin (17/10/2016).
"Setiap tahun selalu memiliki kesulitan tersendiri. Kalau orang berpikir saya dengan mudah menjuarai musim ini, itu sangat salah," ucap Marquez.
"Ada banyak faktor yang menunjang sukses seorang pebalap. Motor, tim, pebalap, hingga para pegawai di pabrik. Semua harus mengeluarkan kemampuan 100 persen," ujar juara dunia 2013, 2014, dan 2016 ini.
Pebalap Spanyol itu mengakui dia belajar banyak dari semua kesulitannya pada musim lalu. "Makanya pada musim ini saya pasang target selalu konsisten ada di tiga besar," katanya.
Baca Juga:
- Guardiola Jadi Alasan di Balik Pemilihan Nomor Punggung Rakitic
- Kesulitan di Man United, Mkhitaryan Tak Diterima Lagi di Dortmund
- Ada Kesamaan antara Dybala dan Messi, Apakah Itu?
Yang juga tak mudah adalah bagaimana menghindari kecelakaan dalam sesi penting, lomba. Dua pesaing utama Marquez, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, terjatuh pada GP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016).
Gara-gara keduanya terjatuh itulah, Marquez yang pada akhirnya memenangi balapan dinobatkan sebagai kampiun dunia.
"Mungkin banyak juga yang tak melihat saya hampir terjatuh di tikungan tiga karena tak tampak di layar kaca dan itu sebelum Rossi dan Lorenzo terjatuh. Rahasianya adalah, saya mencari batas kemampuan motor saat latihan," tutur Marquez.
"Namun, saat balapan saya lebih berhati-hati, makanya saya selalu finis. Saya memang terjatuh di Le Mans, tetapi bisa bangun lagi dan finis di urutan ke-13," ujarnya.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | motogp.hondaracingcorporation.com |
Komentar