Sekitar 40 suporter ultras Inter Milan dilaporkan berupaya menyerang mobil Mauro Icardi di depan rumahnya, serta memajang spanduk bertuliskan kalimat mengancam.
Hubungan antara Icardi dan para suporter Inter sedang memanas akibat isi buku otobiografi sang pemain yang berjudul 'Sempre Avanti'.
Dalam buku tersebut, Icardi mengisahkan pengalamannya saat harus bersitegang dengan sekelompok suporter ultras setelah Inter kalah 1-3 dari Sassuolo pada Februari 2015.
Icardi pun menuliskan pernyataan kontroversial yang berbunyi bahwa dia siap memanggil ratusan kriminal asal Argentina jika mendapatkan serangan sekelompok suporter.
Tak pelak, para suporter langsung tersulut emosi. Mereka menganggap Icardi telah memutarbalikkan fakta, serta dituntut untuk melepaskan jabatannya sebagai kapten tim.
Bahkan, kini situasinya kian tak terkendali. Menurut stasiun televisi setempat, 7Gold, sejumlah suporter sempat mendatangi rumah Icardi dan berupaya menyerang mobil sang pemain seusai laga kekalahan 1-2 Inter dari Cagliari, Minggu (15/10/2016).
Di lokasi serupa, para suporter juga memasang spanduk bertuliskan kalimat yang menantang Icardi.
#Icardi, striscione ultras sotto casa: 'Noi ci siamo, avvisaci. O la fai da infame?'https://t.co/j9HjqmQNbU pic.twitter.com/Ce3bDRrPFd
— calciomercato.com (@cmdotcom) October 16, 2016
"Kami ada di sini. Di manakah teman-teman Argentinamu? Apakah kamu akan memberi tahu kami, atau justru bertindak seperti seorang pengecut?" demikian bunyi pernyataan di spanduk tersebut.
Berdasarkan penuturan seorang saksi mata di lokasi, para suporter akhirnya pergi ketika petugas keamanan bersenjata tampak mendampingi Icardi menuju ke kediamannya.
"Tidak terjadi hal apapun saat kami tiba di rumah. Kami masuk ke rumah tanpa masalah," ujar istri Icardi, Wanda Nara, kepada FCInter1908.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar